MUI Tanggamus Gelar Seminar Penguatan Moderasi Beragama

MUI Tanggamus Gelar Seminar Penguatan Moderasi Beragama

Ketua MUI Tanggamus KH Wahid Zamas menyerahkan sertifikat keynote speaker kepada Bupati Dewi Handajani. FOTO EDI HERLIANSYAH/RADARLAMPUNG.CO.ID --

TANGGAMUS, RADARLAMPUNG.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanggamus menggelar seminar Penguatan Moderasi Beragama Dalam Upaya Mencegah Radikalisme dan Intoleransi Antar Umat Beragama Dalam Mewujudkan Tanggamus yang Kondusif, Rabu 14 September 2022. 

Kegiatan berlangsung di aula hotel 21 Kecamatan Gisting. Seminar dilanjutkan dengan rapat koordinasi MUI Tanggamus

Hadir pada acara tersebut, Bupati Dewi Handajani, Wakil bupati AM. Syafi’i; Ketua Umum MUI Tanggamus KH. A. Wahid Zamas; Kajari Yunardi dan Dandim 0424/Tanggamus Letkol Arm. Micha Arruan.

Kemudian Wakapolres Kompol Ali Muhaidori, Ketua DPRD Heri Agus Setiawan, Kepala Dinas Kominfo Edi Narimo, Sekretaris MUI Tanggamus  Hajuli serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat. 

BACA JUGA: Penyidik KPK Kembali Geledah Beberapa Tempat Terkait OTT Unila, Ini yang Diperoleh

Bertindak sebagai narasumber di antaranya Wakil Rektor II UIN Raden Intan Lampung Dr. Safari Daud yang menyampaikan memasyarakatkan moderasi beragama.      

Selanjutnya Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi diwakili Wakapolres  Kompol. Ali Muhaidori menyampaikan materi menangkal paham radikalisme. 

Seminar dibuka secara langsung oleh Bupati Dewi Handajani. Dalam sambutannya, Dewi Handajani memberikan apresiasi kepada MUI Tanggamus yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. 

”Tujuan seminar adalah menjaga kerukunan, kedamaian dan kondusifitas di Kabupaten Tanggamus ini,” sebut Dewi Handajani. 

BACA JUGA: Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Prof Heryandi Pertimbangkan Ajukan JC

Ada beberapa indikator penting moderasi beragama dan Dewi Handajani berharap semua bisa berkomitmen berkebangsaan yang baik, menjaga keutuhan bangsa dan Negara, saling menghargai dan menyikapi perbedaan sebagai suatu anugerah.       

”Apabila kita bisa menyikapinya dengan baik, ikhlas menerima setiap perbedaan, maka perbedaan justru bisa kita ubah menjadi anugerah dan juga kekuatan bagi bangsa dan negara kita,” tegas Dewi Handajani. 

Dilanjutkan, Kabupaten Tanggamus cukup kompleks kemajemukannya. Baik dari agama, suku, etnis, budaya, bahasa yang jika tidak dibarengi komitmen serta visi misi yang sama, maka memiliki potensi untuk terjadi gesekan.

”Karena itu kita siap menjadi agen moderasi beragama di Kabupaten Tanggamus khususnya. Karena saya sangat yakin ini akan menjadi suatu wadah musyawarah dan sangat bermanfaat meningkatkan komitmen-komitmen kebangsaan kita. Menjaga toleransi dan sikap anti kekerasan,” pungkas bupati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: