Perkuat Sinergi dan Gebrakan Extra Effort dari TPIP-TPID untuk Kendalikan Capaian Inflasi Nasional

Perkuat Sinergi dan Gebrakan Extra Effort dari TPIP-TPID untuk Kendalikan Capaian Inflasi Nasional

FOTO DOK. KEMENKO PEREKONOMIAN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rakorpusda Pengendalian Inflasi 2022, di Surabaya, Rabu 14 September 2022.--

SURABAYA, RADARLAMPUNG.DISWAY.ID - Menindaklanjuti arahan Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022, hari ini, Rabu 14 September 2022, telah dilaksanakan high level Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Pengendalian Inflasi 2022.

Rakornas dengan tema 'Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan: Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan'. Koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah penting dijalankan guna menjaga tingkat inflasi di seluruh daerah di Indonesia.

Rakorpusda ini menjadi salah satu agenda penting dalam memperkuat sinergi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Sinergi untuk merumuskan program kebijakan pengendalian inflasi pada tataran implementatif pasca penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pada Agustus 2022, inflasi Indonesia tercatat sebesar 4,69% (year on year atau yoy) yang lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi Juli 2022 sebesar 4,94% (yoy).

BACA JUGA:Darah FKPPI Mendidih, Effendi Simbolon Harus Meminta Maaf Secara Terbuka Kepada TNI dan Rakyat Indonesia!

Inflasi yang meningkat pada bulan Juli 2022 lebih didorong oleh lonjakan inflasi volatile food yang tercatat 11,47% (yoy) dan telah berhasil ditekan pada bulan Agustus menjadi sebesar 8,93% (yoy) seiring upaya TPIP dan TPID dalam melakukan extra effort pengendalian inflasi. Di samping kondisi cuaca yang lebih kondusif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini, dampak dari kondisi global masih sulit dikendalikan. Namun yang dapat diupayakan adalah menjaga harga domestik dengan sekaligus menjaga rantai pasoknya. Yakni utamanya komoditas pangan.

"TPIP-TPID akan terus bersinergi dan gotong-royong melakukan extra effort menjaga stabilitas harga dan mengendalikan pencapaian inflasi Indonesia sebagaimana arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, maupun pertemuan dengan seluruh Kepala Daerah pada 12 September kemarin,” tutur Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada Rakorpusda Pengendalian Inflasi 2022, di Surabaya, Rabu 14 September 2022.

Urgensi menyetabilkan harga pangan adalah karena kontribusi makanan terhadap kemiskinan mencapai 74,1%. Implikasinya kenaikan harga bahan pangan akan meningkatkan kemiskinan.  Beras merupakan komoditas dengan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan. Kontribusi beras terhadap kemiskinan per Maret 2022 mencapai 23,04% di desa dan 19,38% di kota.

BACA JUGA:Penyaluran BLT BBM Baru Capai 38,12 Persen, Target Akhir September Beres

Secara umum, perkembangan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 4,69% pada Agustus 2022 dengan inflasi pangan bergejolak telah turun menjadi 8,93%.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, per minggu pertama September 2022, ketahanan stok komoditas bawang putih, daging ayam, dan daging sapi, berada dalam level aman di 34 provinsi. Sementara itu, stok komoditas cabai besar dalam kondisi rawan di 17 provinsi dan rentan/tidak aman di 10 provinsi.

Sedangkan yang masih perlu diwaspadai lagi adalah stok komoditas cabai rawit yang dalam kondisi rawan di 14 provinsi dan rentan/tidak aman di 10 provinsi. 

Mencermati kondisi ketahanan stok komoditas pangan, Airlangga Hartarto kembali mengarahkan kepada seluruh daerah untuk fokus pada program-program yang dapat segera menyetabilkan harga dan memastikan ketersediaan pasokan. Diantaranya adalah perluasan Kerja Sama Antardaerah (KAD), terutama untuk daerah surplus/defisit dalam menjaga ketersediaan suplai komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: