Ada 264 Pekerja Migran Indonesia dari Mesuji, Terbanyak Bekerja di Taiwan

Ada 264 Pekerja Migran Indonesia dari Mesuji, Terbanyak Bekerja di Taiwan

FOTO ARDIAN MUKTI - Kabid Perencanaan Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Mesuji Syamsi Hermansyah.--

MESUJI, RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Mesuji telah mendata ada 171 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Taiwan. Angka tersebut menjadi yang terbanyak warga Kabupaten Mesuji yang bekerja di Taiwan. Dibandingkan di negara lainya. 

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Mesuji Syamsi Hermansyah, Minggu 18 September 2022. "Untuk totalnya sendiri saat ini PMI asal Mesuji yang teregistrasi ada 264 orang," ujarnya. 

Dari total itu, terus Samsi paling banyak PMI asal Mesuji bekerja di Taiwan. Jumlahnya sebanyak 171 orang, dengan gaji rata-rata sekitar Rp 10 juta. Kemudian di negara urutan ke dua ada Hongkong, dengan total 52 PMI asal Mesuji. 

Selain itu, pendidikan SMP dan SMA yang mendominasi PMI asal Mesuji itu ada sebanyak 112 orang. Sedangkan, warga asing atau Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Kabupaten Mesuji hanya ada 4 orang. Ke-4 orang tersebut semuanya berasal dari Malaysia. 

BACA JUGA:Kena Gerebek, 2 Warga Tulang Bawang Diciduk Saat Transaksi Narkoba

"Berdasarkan catatan yang ada di Disnakertrans Mesuji per September 2022 ada empat orang TKA yang bekerja di Kabupaten Mesuji," jelasnya. 

Dia menyebut, TKA tersebut semuanya bekerja di perusahaan perkebunan sawit. Berikut ini nama-nama dari empat TKA yang bekerja di Kabupaten Mesuji. Pertama, Noor Azmi Bun Taib menjabat sebagai Estate Manager di PT Lampung Inter Pertiwi. Kemudian Chen Tan sebagai General Manager di PT Barat Selatan Makmur Investindo. 

Lalu Jauhari bin Ahmad sebagai Plantation Manager di PT Prima Alumga Mesuji Lampung. Terakhir Dhevendren Rajendran sebagai Plantation Controller di PT Prima Alumga Lampung. 

Ke-4 TKA tersebut semuanya telah terdaftar dan melalui jalur resmi. Sampai saat ini belum ditemukan TKA ilegal yang bekerja di perusahaan perkebunan yang ada di Kabupaten Mesuji. Maupun di perusahaan industri lainya yang ada di Kabupaten Mesuji. "Dari laporan masyarakat juga belum ada tenaga kerja asing yang bermasalah di Mesuji," ucapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: