Dinsos Bandar Lampung Ajukan Data Korban Bencana ke Wali Kota

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Sosial (Dinsos) Bandar Lampung ajukan data korban bencana alam di tiga kecamatan ke Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana untuk diusulkan mendapatkan bantuan.

Ketiga kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Kemiling, Langkapura, dan Bumi Waras. Usulan bantuan diajukan terkait bencana hujan, angin kencang, dan longsor yang terjadi pada Senin 19 September 2022 lalu.

Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Bandar Lampung Feri Hartani mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinsos telah turun ke lokasi bencana bersama lurah dan camat.

"Senin kemarin ada beberapa macam bencana alam, seperti hujan deras, angin kencang, hingga longsor," ujar Feri saat ditemui di kantor Dinsos Bandar Lampung, Rabu 21 September 2022.

BACA JUGA:Ini 26 Titik Wifi Gratis di Bandar Lampung dari Pemerintah Kota Setempat

Dari data yang diterima, kata Feri, di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras tiga rumah terterjang ombak, satu atap rumah tertiup angin di Kecamatan Langkapura, dan ada sekitar lima rumah yang rusak parah.

"Ya kalau di Kemiling itu ada cukup banyak rumah yang terdampak, seperti satu rumah roboh di Kelurahan Kedaung, enam rumah di Kelurahan Beringin Jaya, dan 12 rumah di Kemiling Raya. Namun yang parah ada lima," ucapnya.

Feri melanjutkan, Dinsos Bandar Lampung telah menerima laporan tersebut dari kecamatan. Seperti Kecamatan Bumi Waras telah diterima, Selasa 20 September 2022 sore. Serta hari ini dari Kecamatan Langkapura dan Kemiling.

"Sudah kita terima dan langsung kita laporkan ke wali kota Bandar Lampung, untuk diusulkan mendapatkan bantuan," tuturnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Produk, Pemkot Bandar Lampung Beri Tiga Pelatihan Ini ke IKM

Dana yang digunakan untuk membantu korban bencana ini, menurut Feri ada di BPKAD, yaitu dana belanja untuk bantuan korban bencana.

"Bu wali kota sangat peduli kepada masyarakat. Terkait jumlah bantuannya akan disesuaikan dengan ketentuan yang ada dan kemampuan keuangan. Jadi nominalnya juga dilihat dari tingkat kerusakannya," ungkapnya. (*)

Sumber: