Bejat, Oknum Guru di Krui Cabuli 4 Muridnya saat Jam Istirahat

Bejat, Oknum Guru di Krui Cabuli 4 Muridnya saat Jam Istirahat

Ilustrasi perempuan.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Oknum guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Krui,  Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) dilaporkan ke Polres Lampung Barat (Lambar).

Pasalnya, oknum guru yang diketahui berstatus sebagai Tenaga Kontrak Daerah (TKD) itu diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap siswi di sekolah tersebut. Bahkan, korbannya diketahui lebih dari satu orang.

M. Shufi Nukman Afif, salah satu paman korban, mengaku, tidak menerima perlakuan dan tindakan yang dilakukan oleh salah satu oknum guru yang masih berstatus TKD di SDN 1 Krui itu.

Bahkan, bukan hanya keponakannya saja yang menjadi korban. Tapi juga ada siswi lainnya yang menjadi korban.

BACA JUGA:Sudah Mendekati Deadline, KPU Kota Metro Ingatkan Parpol Lengkapi Administrasi Keanggotaan

“Sementara ini sudah ada empat korban termasuk keponakan saya, yang bersamaan melaporkan dugaan pencabulan itu ke Mapolres Lampung Barat,” katanya, Minggu 25 September 2022.

Dijelaskannya, penjelasan dari korban yang masih duduk di bangku kelas V di SDN 1 Krui itu, bahwa oknum guru TKD itu melakukan tindakan cabul saat jam istirahat.

Dengan cara meremas bagian payudara dan meraba bagian vital korban. Keluarga korban sangat menyesalkan ulah oknum guru itu dan berharap pelaku segera ditangkap serta dihukum sesuai proses hukum yang berlaku.

Menurutnya, laporan ke Polres Lampung Barat sudah disampaikan Kamis 22 September 2022 pekan lalu.

BACA JUGA:Jadi Juara 3 Tahun Berturut-Turut, SMA Al-Kautsar Kembali Raih Juara Umum LCT IPS

Laporan didampingi petugas  dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pesisir Barat.

Kini, korban yang salah satunya keponakan kandungnya itu masih tetap sekolah. Dirinya berharap, kondisi psikologisnya tidak terganggu.

“Meski sampai saat ini masih aktif berangkat ke sekolah, kita berharap kondisi psikologis keponakan saya dan korban lainnya tidak terganggu,” jelasnya.

Masih kata dia, berdasarkan informasi sebelumnya juga pernah terjadi ada kejadian serupa di sekolah itu, tapi tidak sampai dilaporkan ke aparat kepolisian. Karena mungkin keluarga korban takut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: