Unila Berikan Solusi Peningkatan Pendapatan Nelayan Desa Kunjir Yang Terdampak Bencana Tsunami

Unila Berikan Solusi Peningkatan Pendapatan Nelayan Desa Kunjir Yang Terdampak Bencana Tsunami

Suasana Tim PKM Unila memberikan solusi peningkatan pendapatan nelayan Desa Kunjir yang terdampak bencana Tsunami Selat Sunda melalui Teknologi Rumpon Ikan. Foto Tim PKM Unila--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) melalui Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (Tim Dosen PKM) meluncurkan Program Desa Binaan Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung khususnya untuk memberikan solusi peningkatan pendapatan Nelayan Desa Kunjir yang terdampak bencana Tsunami Selat Sunda melalui Teknologi Rumpon Ikan.

Sejak awal tahun 2022, Unila terus membina hubungan baik dengan warga Desa Kunjir, melalui program kemitraan masyarakat di kelompok usaha bersama (kub) Citra Usaha Laut II yang diketuai oleh Irwansyah. Saat ini, kelompok mitra sudah bergelut dibidang penangkapan ikan selama bertahun-tahun. Baik lingkup usaha penangkapan dengan perahu ketingting.

Salah satu permasalahan yang kerap dijumpai adalah tidak semua nelayan mempunyai kapal penangkapan untuk menangkap ikan, Sehingga, saat ini Tim PKM Unila telah melakukan proses diseminasi teknologi rumpon ikan ke kelompok mitra. Rumpon adalah salah satu teknologi yang multifungsi terutama sebagai alat pengumpul ikan. 

Rumpon ini, dirancang secara khusus dengan bentuk lingkaran dan menggunakan atraktor rumput laut dan daun kelapa untuk menarik ikan. Penggunaan dua jenis rumput laut sebagai atraktor pada rumpon hidup yang akan dirancang diharapkan dapat menarik berbagai jenis dan ukuran ikan. Hal ini disampaikan Dr. Indra Gumay Yudha, S.Pi., M.Si  selaku Ketua Tim PKM Unila di Desa kunjir kepada Radar Lampung Online pada hari Selasa,  27 September 2022.

Dijelaskan Dr.Indra, penggunaan rumpon untuk kegiatan penangkapan ikan, memiliki keuntungan dibandingkan dengan sistem lainnya.

Dimana,  tujuan program ini adalah dalam rangka efisiensi usaha penangkapan ikan karena nelayan tidak perlu mencari daerah penangkapan dengan berlayar jauh sehingga penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dapat dihemat. "Program rumponisasi juga untuk usaha penangkapan ikan di wilayah desa kunjir akan berhasil dengan meningkatnya jumlah rumpon yang dipasang," tambahnya. 

Lalu, memunculkan usaha jasa penyewaan rumpon dengan wisatawan yang melakukan pemancingan ikan di sekitar wilayah Kunjir. "Usaha introduksi rumpon ikan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, dikarenakan wilayah kunjir memiliki area yang luas,"sebutnya. 

Sementara,  Anggota TIM PKM Unila, Maulid Wahid Yusup, S.Pi.,M.Si menambahkan Penerapan teknologi  Rumpon Ikan ini dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan sehingga meningkatkan hasil penjualan ikan nelayan. 

Adapun beberapa Keunggulan teknologi rumpon hidup adalah sebagai berikut , diantaranya,  Harga lebih murah, Dapat menekan biaya usaha khususnya BBM, serta alat tangkap yang ramah lingkungan. 

Melalui Program PKM ini , Tim LPPM Unila juga memberikan transfer teknologi ke kelompok nelayan di Kunjir agar mampu mengintroduksi tangkapan ikan dengan teknologi rumpon ikan sehingga digunakan oleh kelompok nelayan yang ada di kunjir.

Senada dengan dia, Anggota Tim PKM Unila,  Putu Cinthia Delis, S.Pi., M.Si berharap, kegiatan tersebut dapat meningkatkan produktifitas masyarakat dan daya saing daerah melalui pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. “Mitra antusias saat berdiskusi tentang ide untuk pembuatan rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan sehingga bisa memberikan keuntungan dari sisi ekonomi bagi mereka," pungkasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: