Ikut Program MBKM, Prilly Latuconsina Jadi Dosen Praktisi Universitas Gadjah Mada

Ikut Program MBKM, Prilly Latuconsina Jadi Dosen Praktisi Universitas Gadjah Mada

Prilly Latuconsina didapuk jadi dosen praktisi di UGM. (Instagram/@prillylatuconsina96)--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Aktris cantik tanah air, Prilly Latuconsina nampaknya tengah menjadi sorotan masyarakat.

Aktris sekaligus pebisnis muda itu diketahui diundang untuk menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada.

Dilansir Radarlampung.co.id dari laman website resmi ugm.ac.id pada Jumat, 30 September 2022, Prilly diketahui ditunjuk sebagai dosen untuk mengajar para mahasiswa kelas Kajian Selebritas di Departemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (ugm).

Ia diketahui tengah mengikuti program Praktisi Mengajar, yang merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

BACA JUGA:Mendag Perpanjang Bantuan Selisih Harga Beli Kedelai Hingga Desember 2022

Pada kelas yang digelar Departemen Ilmu Komunikasi, Prilly Latuconsina memberikan materi soal selebritisasi dan selebrifikasi.

Pun melakukan diskusi dengan mahasiswa pada sesi tanya jawab dalam pertemuan pertama kali tersebut.

Program yang diikuti Prilly merupakan program kolaborasi pendek, yang ditujukan bagi praktisi yang belum memiliki pengalaman mengajar mata kuliah. 

Sehingga dalam program ini, nantinya Prilly hanya akan terlibat untuk mengajar mata kuliah selama dua pertemuan saja.

BACA JUGA:Cegah Aksi Kriminalitas, Polisi Razia Miras dan Narkoba di Way Tuba

Salah satu dosen Departemen Ilmu Komunikasi, Lidwina Mutia Sadasri, S.I.P., M.A mengatakan, program MBKM ini bertujuan memberikan pengalaman belajar di luar dan di dalam kelas dengan membawa para praktisi di bidang tersebut.

“Program MBKM memberikan pengalaman belajar di luar kelas, juga pembelajaran dalam kelas dengan membawa para praktisi,” kata dosen pengampu mata kuliah Kajian Selebritas Departemen Komunikasi UGM, Lidwina Mutia Sadasri, S.I.P., M.A.

Program Praktisi Mengajar resmi diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi pada 2022 ini.

Program tersebut dibuat guna mengatasi masalah kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan dunia kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: