Neraca Perdagangan Lampung Surplus US$550,24 juta

Neraca Perdagangan Lampung Surplus US$550,24 juta

Neraca perdagangan luar negeri provinsi Lampung mengalami surplus sebesar US$550,24 juta di bulan Agustus 2022. --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Neraca perdagangan luar negeri provinsi Lampung mengalami surplus sebesar US$550,24 juta di bulan Agustus 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Nilai ekspor pada Agustus 2022 mencapai US$674,55 juta, lebih tinggi dari nilai impor Agustus 2022 sebesar US$124,31 juta.

“Kondisi ini menjelaskan bahwa neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada Agustus 2022 mengalami surplus,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Lampung, Riduan.

Riduan menjelaskan, Nilai Ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2022 mencapai US$674,55 juta.

BACA JUGA:Kebakaran di Lampung Barat, Ini Kondisi Terkini

Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar US$243,65 juta atau naik 56,54 persen dibandingkan Juli 2022 yang mencapai US$430,90 juta.

Adapun 10 golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2022 antara lain lemak dan minyak hewan/nabati; batu bara; serta kopi, teh, rempah-rempah.

Kemudian, ampas/sisa industri makanan; berbagai produk kimia; olahan dari buah-buahan/ sayuran; bubur kayu/pulp; ikan dan udang; karet dan barang dari karet; serta gula dan kembang gula.

Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2022 diantaranya Italia, Amerika Serikat, India, Tiongkok, Belanda, Pakistan, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, dan Selandia Baru.

BACA JUGA:BNI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat, Ringankan Beban Korban Gempa Tapanuli Utara

Ekspor menurut sektor selama sebulan terakhir terjadi peningkatan pada sektor industri pengolahan naik sebesar 58,42 persen, pertambangan dan lainya naik sebesar 42,94 persen, pertanian naik sebesar 75,19 persen.

Sementara untuk nilai Nilai impor Provinsi Lampung pada Agustus 2022 tercatat mencapai US$124,31 juta.

“Jumlah ini mengalami penurunan sebesar US$120,52 juta atau turun 49,23 persen dibanding Juli 2022 yang tercatat US$244,82 juta,” jelas Riduan.

Riduan menambahkan, Nilai impor Agustus 2022 tersebut mengalami penurunan US$29,54 juta (19,20 persen) jika dibanding Agustus 2021 yang tercatat US$153,85 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: