Pemkab Lampura Kembali Bagikan Sembako Guna Jaga Daya Beli Masyarakat
Wabub Lampura Ardian Syahputra memberikan sembako kepada masyarakat Lampura yang terkena dampak kenaikan harga BBM. (FAHROZY IRSAN TONI/RARARLAMPUNG.CO.ID)--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Utara (Lampura) secara kontinu membagikan bahan pokok bagi warga masyarakat terdampak BBM.
Seperti yang dilakukan pada hari ini, Selasa, 11 Oktober 2022, oleh Wakil Bupati Ardian Syaputra dan Plt. Assisten II Sofian di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Kotabumi.
Hal itu dilakukan guna menangani dampak inflasi pasca dinaikkannya bahan bakar minyak terhadap mereka yang benar-benar membutuhkan. Sembari, menunggu pengesahan dari provinsi terkait APBD-P saat ini yang tengah dibahas oleh Pemprov.
Sebab, di dalamnya memuat BLT-BBM berasal dari 2% DTAU.
BACA JUGA:AYANA Hospitality Umumkan Rebrand dan Awal Baru bagi AYANA Estate Bali
"Ini sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah, khususnya mereka terdampak kenaikkan BBM. Khususnya bagi warga di Kelurahan Rejosari ini," kata Ardian.
Paket bahan pokok yang diberikan kepada warga paling terdampak atau ekonomi sulit itu diberikan kepada 55 orang. Yang berupa beras, minyak sayur, mie instan, dan lainnya. Guna membantu meringankan beban sesama.
"Jangan lihat isinya, tapi perhatiannya. Inilah bentuk perhatian pemerintah daerah, dalam upaya sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang mampu," terangnya.
Warga mengapresiasi bentuk perhatian pemerintah di kala ekonomi sulit seperti saat ini. Dan berharap itu dapat terus dilanjutkan kedepannya.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Upayakan Pengembalian Pupuk Subsidi untuk Komoditas Singkong
"Terima kasih banyak, Wakil Bupati Bapak Ardian Saputra. Kami senang telah dikunjungi, apalagi ada bantuan seperti ini. Mudah-mudahan kedepan akan terus ditingkatkan guna mengangkat ekonomi masyarakat," timpal warga di sana, Andri.
Sebelumnya, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setdakab Lampura Anom Sauni mengungkapkan, giat pemberian bahan pokok itu akan dilakukan secara simultan dan kontinu.
Hal itu sebagai upaya menekan angka kenaikkan inflasi, khususnya mereka yang berasal dari kalangan warga kurang mampu dalam menjaga daya beli dan pemenuhan kebutuhannya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: