HUT ke - 50, IROPIN Gelar Baksos dan Bagikan 1.500 Kacamata Gratis

HUT ke - 50, IROPIN Gelar Baksos dan Bagikan 1.500 Kacamata Gratis

Dalam rangka hari judinya ke-50, Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) Pengda Lampung menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Yayasan Nurul Huda SMP/SMA/SMK Tri Sukses, Natar, Lampung Selatan, Kamis 13 Oktober 2022--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dalam rangka hari judinya ke-50, Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) Pengda Lampung menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Yayasan Nurul Huda SMP/SMA/SMK Tri Sukses, Natar, Lampung Selatan, Kamis 13 Oktober 2022.

Kegiatan baksos tersebut dikemas dalam bentuk screening mata atau pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis pada para siswa SMP/SMA/SMK Tri Sukses, Natar, Lampung Selatan.

Ketua IROPIN Pengda Lampung, Gilar Gumilar menjelaskan, Optisien atau Optometris merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan. Profesi ini biasanya ditemukan di klinik mata atau optik yang tugasnya untuk mengkoreksi tajam pengelihatan mata.

“Misalnya pengecekan mata minus atau plus, itu yang mengerjakan adalah optometris. Optometeris juga mempunyai lisensi sesuai dengan undang - undang yang berlaku,” kata Gilar Gumilar.

BACA JUGA:Pengajuan Perdamaian Rizky Billar Belum Direspon Lesti Kejora

Gilar melanjutkan, pada tanggal 22 September kemarin, IROPIN genap berusia 50 tahun. Dalam memperingati hari jadi yang ke - 50 ini, IROPIN melaksanakan program nasional untuk membagikan kacamata gratis se-Indonesia.

”Di Lampung sendiri kami akan membagikan sebanyak 1.500 kaca mata di 3 wilayah. Yakni Bandar Lampung, Lampung Tengah, serta Pringsewu. Untuk saat ini sudah kita adakan di Pringsewu dan Bandar Lampung masing - masing 500 kacamata,” tambah Gilar.

Gilar menambahkan, kegiatan bakti sosial ini juga digelar IROPIN dalam rangka memperingati Hari Mata Sedunia (World Sight Day) yang jatuh pada tanggal 13 Oktober.

Kegiatan bukti sosial ini juga sengaja digelar di Lingkungan sekolah, karena sesuai dengan tema kegiatan yang diberikan IROPIN pusat yakni ”Mencerdaskan Anak Bangsa”.

BACA JUGA:Ganti Pengacara, Kini Hotma Sitompul Jadi Kuasa Hukum Rizky Billar

Karena juga semakin berkembangnya zaman dan gadgeting, membuat pengelihatan anak tengganggu (minus) sejak dini. Ini tentunya akan mengganggu aktifitas serta kegiatan belajar - mengajar mereka.

”Maka harapannya dengan kegiatan ini, bisa membantu siswa untuk belajar lebih efektif lagi. Memang kacamata ini tidak mengobati (mata minus) tapi sifatnya lebih kepada alat bantu,” jelas Gilar.

Gilar menjelaskan, mata minus sendiri sebenarnya difaktori dari bentuk mata. Bisa jadi karena kebiasaan melihat dekat, membuat bola mata menjadi panjang, Nah, di sini lah fungsi kaca mata untuk menghambat laju minus mata tersebut.

”Jadi tujuannya penggunaan kacamata ini adalah untuk membantu pengelihatan mereka. Karena kalau tidak dipakaikan kacamata, saraf matanya ini tidak terbiasa melihat dengan jelas. Jadi suatu saat ketika dicoba diobati akan tetap tidak dapat melihat dengan maksimal. Bisa mengobati dengan lasik, tapi saraf matanya harus tetap dijaga dulu,” terang Gilar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: