Wapres Imbau Masyarakat Waspadai Munculnya Varian Omicron XBB
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay)--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Imbauan agar masyarakat tetap waspada dengan munculnya subvarian Omicron XBB datang dari Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.
Menurut Ma'ruf Amin, kewaspadaan penting dilakukan agar tak terjadi lonjakan kasus secara besar.
Pernyataan tersebut dilontarkan Ma'ruf Amin pasca menghadiri acara Peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara (Penata), Serang, Banten, Jumat 28 Oktober 2022.
"Kita sudah menjaga kondisi seperti sekarang, kepada masyarakat tetap harus menggunakan masker dan berhati-hati," imbau Ma’ruf Amin dikutip dari laman resmi Setwapres.
BACA JUGA:PT Petrolindo Megah Perkasa Buka Lowongan Kerja Bagi Lulusan D3, Simak Persyaratannya
Menurutnya, dengan kehati-hatian yang tinggi, masyarakat tetap diminta untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
Sebab, rutinitas tersebut akan membantu menstabilkan roda sosial ekonomi yang dibangun sejak awal terjadinya pandemi Covid-19.
"Tetapi jangan sampai mengganggu mobilisasi masyarakat, jangan sampai ekonomi terganggu," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres pun menegaskan pemerintah terus mengkaji perkembangan yang terjadi terkait Covid-19.
BACA JUGA:Gerak Cepat, PLN UID Lampung Pulihkan Pasokan Listrik 7.145 Pelanggan Terdampak Banjir
Hal itu yang lantas menjadi dasar dalam menentukan status kedaruratan di Indonesia dalam pandemi ini.
"Pemerintah terus mengamati perkembangan. Karena itu, sampai hari ini belum mengubah status pandemi menjadi endemi karena kita masih terus mengamati sambil juga menunggu petunjuk-petunjuk lebih lanjut dari WHO," ucapnya.
Lebih lajut, ia menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan telah secara proaktif dan responsif melakukan analisis-analisis terhadap sub varian Omicron XBB dan potensi munculnya sub varian baru ke depan.
"Di Kementerian Kesehatan sedang melakukan pengkajian dan seberapa besar berbahaya daripada varian baru itu. Pemerintah terus melakukan kajian dan upaya deteksi terhadap varian baru virus Corona," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: