Mulai 10 November 2022, Pemkot Surabaya Resmi Tiadakan PR bagi Pelajar SD dan SMP

Mulai 10 November 2022, Pemkot Surabaya Resmi Tiadakan PR bagi Pelajar SD dan SMP

Statement penghapusan pekerjaan rumah atau PR bagi siswa SD dan SMP oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. (foto instagram.com/@edicahyadi_)--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkota) Surabaya, Jawa Timur, secara resmi akan mediadakan pekerjaan rumah atau PR bagi para pelajar SD dan SMP.

Dari pantauan radarlampung.co.id dari akun media sosial Instagram @ericahyadi_ pada Jumat, 28 Oktober 2022, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi lewat cuitan akun Instagram pribadinya menyebutkan bahwa pemberian pekerjaan rumah atau PR bagi pelajar tingkat SD dan SMP di Kota Surabaya resmi akan dihapuskan.

“Resmi kita hapuskan pemberian pekerjaan rumah (PR) bagi pelajar SD dan SMP,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Penghapusan pemberian PR bagi siswa tingkat SD dan SMP di Kota Surabaya tersebut akan resmi diberlakukan tepat dalam peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2022 mendatang.

BACA JUGA:4 Fakta Menarik di Balik Film Poltergeist yang Legendaris

“Efektif mulai 10 November 2022,” tambahnya.

Bukan tanpa alasan.

Eri mengungkap bahwa pekerjaan rumah atau PR yang harusnya diutamakan di rumah dan lingkungan sekitar adalah pendidikan karakter.

“Sebetulnya PR itu jangan membebani anak-anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter. Saya harap meskipun ada PR, tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka,”ungkap Eri.

BACA JUGA:Pringsewu Fun Food Festival chapter II Resmi Dimulai

Contoh pendidikan karakter yang disebutkan Wali Kota Surabaya itu seperti membantu orang tua.

Kemudian apabila ada teman yang sakit, maka teman yang lainnya menjenguk bersama.

Lalu jika ada kegiatan pentas seni di kampung atau wilayah sekitar, maka para pelajar bisa ikut bergotong-royong mengsukseskan kegiatan kemasyarakatan tersebut.

“Jadi PR-nya nanti terkait pendidikan karakter. Misalnya, membantu orang tua. Atau bila ada teman yang sakit, dijenguk bareng-bareng. Kalau ada kegiatan pentas seni kampung, pelajar bisa ikut. Itulah PR-nya,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: