Program Pendampingan Keluarga untuk Cegah Stunting
Asisten II Marzuki memberikan KIT siap nikah kepada PIK remaja dalam rakor penurunan angka stunting di RM D'junjungan, Desa Suka Banjar, Jumat 4 November 2022. FOTO FAHRURROZI/RADARLAMPUNG.CO.ID--
PESAWARAN, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka stunting.
Terkait hal ini, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menargetkan penurunan stunting mencapai di angka 10
"Kalau 2019 Lampung di angka sekitar 24,15 dan 2021 menjadi 18,05. Ambang batas yang ditetapkan pusat di angka 14 persen. Pak gubernur ingin angka stunting di Lampung mencapai 10,9 bahkan kalau bisa dibawah angka 10," kata Koordinator Bidang ADPIN BKKBN Lampung Erismon di sela rakor penurunan angka stunting di RM D'junjungan, Desa Suka Banjar, Jumat 4 November 2022.
BACA JUGA: Cegah Kasus Bullying, Polres Pesawaran Lakukan Ini
Erismon mengungkapkan, banyak faktor yang menyebabkan stunting. Salah satunya faktor ekonomi.
Karena kehilangan pekerjaan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi.
Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka stunting. Antara lain program pendampingan keluarga hingga tingkat desa minimal satu tim.
BACA JUGA: Ini Hanya Pendataan, Ada 3.991 Pegawai Non ASN di Pesawaran
"Tim ini yang akan mengawal agar tidak terjadi stunting," tegasnya.
Ditambahkan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pesawaran Mei Nuryati, semua program lintas sektoral sudah berjalan baik.
Pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin menurunkan stunting di bawah angka Provinsi Lampung.
"Kita upayakan di bawah 10 seperti apa yang diinstruksikan pak Gubernur. Sehingga masyarakat Pesawaran semakin sehat dan terbebas dari stunting," kata dia.
Sementara Kepala Dinas PPKB P3A Pesawaran Maisuri menyatakan, upaya penanggulangan stunting perlu guyub dan sinergitas program lintas sektoral. Itu sudah dilaksanakan secara komprehensif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: