Napi Lapas Narkotika Bandar Lampung Diduga Bunuh Diri Karena Ada Masalah Keluarga, Istri Tegas Membantah
Daryani, istri dari almarhum Hanafi (31), WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung, tidak setuju bila dikatakan penyebab suaminya bunuh diri karena diduga ada persoalan keluarga. (Anggi Rhaisa/Radarlampung.co.id)--
BACA JUGA:Polres Lamtim Sosialisasikan Aplikasi Polri Super
Daryani melanjutkan, jika uang utang untuk PB tersebut tidak diberikan, F mengancam akan menyakiti suaminya bahkan akan dibunuh.
"Jadi F ini nelpon saya terus minta uang itu. Saya jawab udah tidak ada uang, saya aja tidak kerja. Dia (F) langsung mengancam kalau mbak tidak kirim, suami mbak bakal sakit, bakal mati kita gebukin," jelasnya.
Lalu, sehari sebelum meninggal, almarhum suaminya juga sempat berkomunikasi dan meminta uang. Namun, Daryani hanya bisa memberikan Rp 100 ribu lantaran tak punya uang lagi.
"Ada, dia video call terakhir. Dia bilang kamu cinta enggak sama saya, saya jawab iya saya cinta, dan pasti bakal menunggu kamu. Gitu saya jawab," sebutnya.
BACA JUGA:Ikut Nobar di Radar Lampung, Kapolsek Kedaton Jagokan Belanda Juara Piala Dunia 2022
Sebagai istri, Daryani menceritakan kesedihan karena disebut menjadi alasan suaminya nekat mengakhiri hidupnya, padahal menurutnya bukan karena hal tersebut.
"Jadi saya di kampung ini seolah di-bully karena banyak yang menyebutkan saya minta cerai. Padahal sedikitpun saya enggak pernah minta cerai. Dari dia masuk pertama kali sampai dia sekarang meninggal, saya pontang-panting membiayai anak saya dua. Jadi enggak mungkin saya mau minta cerai," curhatnya.
Disinggung kapan terakhir kali komunikasi dengan almarhum, Daryani mengungkapkan, sehari sebelum meninggal, almarhum sempat meminta uang.
"Dia sempat minta uang, sehari sebelum dia meninggal, terus saya kirim Rp 100 ribu. Karena memang uang saya sudah habis," bebernya.
BACA JUGA:Cinta Pengkhianat
Daryani pun kembali menegaskan bahwa tidak ada permasalahan rumah tangga yang menyebabkan suaminya meninggal dunia.
"Saya ini sekarang udah enggak kerja. Sebelumnya memang saya kerja di mini market, tapi karena orang tua saya sakit saya pulang ke Martapura, akhirnya saya enggak kerja lagi. Jadi saya tegaskan bahwa pernikahan saya baik-baik saja,"ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Lapas Narkotika Bandar Lampung Porman Siregar menjelaskan, korban yang diketahui bernama Hanafi (31) warga Rajabasa, Bandar Lampung, ditemukan gantung diri di kamar mandi aula Lapas.
"Pertamakali yang menemukan korban bunuh diri rekannya sesama warga binaan yang habis olahraga dan hendak ke kamar mandi di aula. Saat ingin ke kamar mandi kondisi kamar mandi tertutup," ujarnya, Jumat, 2 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: