Fakultas Pertanian Universitas Lampung Launching Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka

Fakultas Pertanian Universitas Lampung Launching Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka

Launching program Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka tahun 2022, Selasa 6 Desember 2022. FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID --

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) menggelar diseminasi dan launching program Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka tahun 2022, Selasa 6 Desember 2022.

Launching dilakukan secara daring oleh Prof. Ernan Rustiadi, mewakili Rektor IPB yang juga Ketua Konsorsium Patriot Pangan Ditjen Dikti.

Hadir Wakil Rektor I Unila Prof. Murhadi dan Wakil Rektor III Prof. Yumianto yang membuka kegiatan tersebut dihadapan undangan.

Prof. Ernan yang juga Ketua LPPM IPB mengatakan, Konsorsium Patriot Pangan Ditjen Dikti terdiri dari 10 PTN yang ada di Indonesia.

BACA JUGA: Tok! Senat Tetapkan 8 Balon Rektor Universitas Lampung

Di antaranya UGM, IPB, Untirta, Universitas Mulawarman, Universitas Gorontalo dan Universitas Lampung. 

"Atas arahan menteri dan presiden, ada suatu situasi ketidakpastian yang sangat tinggi mengenai krisis energi yang menimbulkan berbagai krisis ekonomi dunia berbagai negara," kata Prof. Ernan. 

Prof. Ernan menuturkan, saat ini beberapa negara sudah menghadapi situasi kelangkaan pangan. Salah satunya tertundanya atau tertahannya impor gandum dari negara-negara penghasil dan terbesar di dunia, yaitu Rusia dan Ukraina.

Indonesia sendiri diketahui mengimpor 14 juta ton gandum setiap tahunnya.

BACA JUGA: Seminar Nasional Kebencanaan Unila, Lampung Masuk Katagori Risiko Tinggi

Melihat ini, Indonesia harus mencari jalan keluar mengantisipasi risiko dari persoalan tersebut. 

Karena itu, kementerian dan lembaga diminta untuk menyiapkan berbagai program-program. Salah satu yang diharapkan untuk berkontribusi adalah perguruan tinggi.

"Untuk itu, Ditjen Dikti membentuk konsorsium konsensus yang bulan Juli 2022. Terdiri dari 13 perguruan tinggi. Rektor IPB Profesor Arif Satria ditunjuk sebagai ketua," urainya.

Di mana, PTN diminta untuk mengusulkan program dalam konsorsium Kedaireka ini. Dari 13 menjadi 10 perguruan tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: