Kali Kedua, Kawanan Gajah Rusak Pipa Distribusi Air di Lampung Barat
Pipa distribusi air di Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) Lampung Barat yang dirusak kawanan gajah. --
LAMPUNG BARAT, RADARLAMPUNG.CO.ID - Distribusi air di Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) Lampung Barat terhambat.
Peristiwa untuk kali kedua ini disebabkan pipa yang digunakan untuk menyalurkan air dirusak kawanan gajah.
Pipa saluran air bersih yang rusak itu mencapai 50 batang. Terdiri dari pipa berukuran enam inci dan empat inci.
Menurut Pemangku Sidodadi Supri, lokasi kerusakan pipa berada di dalam hutan, Kali Mendong Selatan. Peristiwa itu terjadi Minggu malam, 18 Desember 2022.
Saat itu memang tidak ada warga yang berjaga untuk memblokade kawanan gajah. Ini menyebabkan kelompok hewan berbelalai yang berjumlah 18 ekor mendekat ke lokasi dan merusak pipa distribusi air.
"Total pipa yang rusak itu sekitar 50 batang atau sekitar 300 meter lebih. Sebagian pipa mengalami kerusakan parah dan tidak bisa lagi digunakan namun masih ada beberapa pipa yang masih bisa dimanfaatkan," sebut Supri, Senin 19 Desember 2022.
Supri menuturkan, upaya perbaikan masih dilakukan. Termasuk mengganti pipa yang sudah tidak bisa digunakan lagi.
Sebelumnya, kawanan gajah merusak saluran air bersih di Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat. Ini menyebabkan pasokan air bersih masyarakat terhenti.
Sementara perbaikan tidak bisa dilakukan karena kawanan gajah masih belum menjauh dari lokasi.
Peratin Gunung Ratu Hilmansyah mengungkapkan, terdapat 300 batang atau sekitar 1.200 meter saluran air bersih yang rusak.
Dari 300 batang tersebut, sebanyak 100 batang tidak lagi bisa digunakan karena pecah akibat diinjak-injak oleh kawanan gajah.
"Untuk pipa yang lepas itu 300 batang. Sebanyak 100 batang yang hancur diperkirakan terjadi kemarin (Minggu, 12/6). Kerusakan itu menyebabkan pasokan air bersih masyarakat terhenti untuk sementara," kata Hilmansyah, Senin, 13 Juni 2022.
Dijelaskan, sumber air bersih tersebut selama ini mencukupi kebutuhan air bersih sekitar 300 kepala keluarga (KK), yang ada di Pemangku Kali Mendong Selatan, Sridadi, Pedukuhan dan Kali Mendong Utara.
"Akibat kerusakan tersebut, 300 KK yang selama ini mengandalkan sumber air bersih kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sementara perbaikannya belum bisa kami lakukan, karena kawanan gajah tersebut masih berada di sekitar lokasi. Dikhawatirkan membahayakan masyarakat yang bekerja melakukan perbaikan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: