Sejarah! PLN Sabet 15 Penghargaan Proper Emas dan CEO Green Leadership Utama
PT PLN (Persero) meraih 15 penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan (Proper) Emas 2022 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). --
BACA JUGA: Watch Out! Don't Just Scroll Your Smartphone or You Can Get Doomscrolling
Pada bagian lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, penghargaan menjadi penyemangat untuk terus mendukung transisi energi.
Ia bersama jajaran PLN menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh pemerintah.
Menurut dia, penghargaan tersebut menjadi pelecut semangat bagi jajaran PLN untuk terus berkontribusi melakukan transisi energi, menurunkan emisi dan menjalankan proses bisnis berwawasan lingkungan.
Darmawan mengungkapkan, pada 2021, sektor pembangkitan listrik menghasilkan emisi sebesar 244 juta ton CO2e.
BACA JUGA: Yuk Beli Emas di Dana, Bisa Dapat Ratusan Ribu Cashback Sekarang
Tanpa adanya intervensi, pada tahun 2060, emisinya akan mencapai lebih dari satu miliar ton CO2e per tahun.
Karena itu, PLN berkomitmen mengurangi emisi tersebut menjadi nol pada 2060 atau net zero emission.
”Kami melakukan ini bukan karena adanya perjanjian internasional. Bukan karena adanya regulasi lingkungan. Tapi kami melakukan ini karena we do really care," tegas Darmawan.
Guna menurunkan emisi, PLN telah menghapus 13.3 gigawatt (GW) PLTU dari perencanaan. Ini bisa menurunkan sekitar 1,8 miliar ton CO2 dalam 25 tahun ke depan.
BACA JUGA: Ada Voucher Hingga Rp 30 Ribu dari Dana Langsung Masuk ke Akun Kamu, Syaratnya...
Selain itu, PLN juga mengganti 1,8 GW PLTU dengan pembangkit EBT yang beroperasi sebagai baseload.
Langkah selanjutnya, mengurangi 800 MW PLTU dengan pembangkit gas yang dapat menurunkan emisi hampir 50 persennya.
Lalu, sebanyak 1,3 GW PLTU sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) juga berhasil diterminasi. Hal ini bias menurunkan emisi sekitar 175 juta ton CO2 dalam 25 tahun ke depan.
Tahun ini dan ke depan, PLN tidak lagi menambah pembangunan PLTU baru. Tapi merencanakan penambahan kapasitas EBT hingga 20.9 GW sampai dengan 2030 dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru. Ini merupakan RUPTL paling hijau dalam sejarah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: