Selain Lato-lato, Ini Permainan Tradisional yang Masih Dimainkan Anak-anak Hingga Saat Ini

Selain Lato-lato, Ini Permainan Tradisional yang Masih Dimainkan Anak-anak Hingga Saat Ini

Permainan lato-lato banyak digemari masyarakat. Terutama anak anak. Foto Ardian Mukti--

Permainan tradisional Nusantara yang satu ini sebenarnya telah mendunia. Permainan ini sering juga disebut dengan Suit atau Suit Jepang. Mungkin hal itu karena permainan ini juga dimainkan oleh anak-anak di Jepang.

Permainan ini dimainkan oleh dua orang. Polanya hampir sama dengan permainan hompimpa yang dilakukan oleh dua orang. Bedanya, permainan batu gunting kertas lebih kepada bentuk tangan.

BACA JUGA:Jalan Kampung Sumber Rejeki Rusak Berat, Warga Turun Tangan

Tangan yang terkepal dianggap sebagai batu. Tangan yang hanya menunjukkan dua jari (telunjuk dan jari tengah) dianggap sebagai gunting. Jika semua jemari terbuka, dianggap sebagai kertas.

Dalam permainan ini, kedua pemain akan mengucapkan “batu gunting kertas” secara bersamaan. Jika gunting bertemu kertas, yang menang adalah gunting.

Jika gunting bertemu batu, yang menang adalah batu. Jika batu bertemu kertas, kertaslah yang dianggap menang. Jika sama-sama kertas, sama-sama gunting, atau sama-sama batu, maka permainan dianggap seri dan harus diulangi kembali.

3. Permainan Karet

Siapa yang tidak kenal permainan karet? Dahulu, permainan ini sangat digemari oleh anak-anak, baik lakilaki maupun perempuan. Namun, permainan ini umumnya dimainkan oleh anak perempuan.

BACA JUGA:Semua Orang Berdoa Gisel Rujuk dengan Gading: Hidup Kita Terus Berjalan

Karet yang digunakan adalah karet gelang, baik yang berwarna hijau maupun merah. Sebelum bermain, kepanglah terlebih dahulu karetnya sehingga menjadi tali. Bisa kepang dua, tiga, empat, atau sesuka hati.

4. Bermain Engklek 

Permainan engklek merupakan permainan tradisional di Indonesia yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Sebagian pendapat mengatakan permainan ini berasal dari Inggris. Permainan ini dikenal juga dengan nama batu lempar atau gacok.

Gacok dapat berupa batu atau keramik yang besarnya berkisar 5-7 cm atau lebih, yang dibuat pipih dan tidak tajam. Gacok dibuat dengan cara menggosokkan batu ke lantai atau semen. Setelah selesai membuat gacok, carilah lapangan atau halaman sebagai lokasi bermain.

Batas lokasi bermain dibuat garis kotak-kotak. Garisnya dibuat dengan kapur atau batu bata. Jika bermain di tanah, kotaknya bisa dibuat dengan ujung kayu atau ranting.

BACA JUGA:Dana BSU 2023 Rp600 Ribu Gagal Cair? Cek Login Link Resminya Di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: