Siaga! Gunung Anak Krakatau Erupsi, 9 Kali Alami Gempa, Begini Kondisinya

Siaga! Gunung Anak Krakatau Erupsi, 9 Kali Alami Gempa, Begini Kondisinya

Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami erupsi, pada Senin 23 Januari 2023 dini hari, Gunung Api itu meletus hingga mengeluarkan api.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami erupsi, pada Senin 23 Januari 2023 dini hari, Gunung Api itu meletus hingga mengeluarkan Api.

Tidak hanya itu saja, Gunung Anak Krakatau juga mengalami gempa hingga 9 kali.

Berdasarkan pengamatan magma.esdm, Gunung Anak Krakatau mengalami 5 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 31-55 mm, dan lama gempa 28-38 detik.

Kemudian, sebanyak 3 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 9-12 mm, dan lama gempa 8-13 detik.

BACA JUGA:Ini 2 Kunci Pendorong Keberhasilan Transformasi Digital BRI!

Terakhir, mengalami sekali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 5-50 mm, dominan 25 mm.

Saat ini, kondisi Gunung Anak Krakatau tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.

Untuk klimatologinya, kondisi gunung anak krakatau yang mengalami erupsi, saat ini Cuacanya mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 25°C. Kelembaban 52-58%.

Perlu diketahui, Gunung Anak Krakatau (GAK) adalah gunung berapi yang berada di jalur selat Sunda. Gunung ini, berada di Wilayah Provinsi Lampung yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan.

BACA JUGA:Aturan Terbaru! Ini Cara Daftar BLT Dana Desa 2023

Gunung Api Anak Krakatau yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung tersebut, berada pada posisi geografis di Latitude -6.102°LU, Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl.

Hampir setiap waktu, gunung anak Krakatau selalu meletus kecil dengan tipe "Stromboli". Yakni berupa letusan eksplosif yang memancarkan material baru ke udara, untuk membangun tubuhnya.

Namun, aktivitas gunung ini patut diwaspadai. Sebab, kemunculan gunung ini dimulai pada tahun 1927, di titik yang dulunya adalah laut dengan kedalaman 27 m dan sebelumnya pernah menjadi bagian daratan Pulau Rakata.

Sejak 1930, pulau ini tidak lagi tergerus air laut dan dengan demikian menjadi pulau termuda di Indonesia yang terbentuk melalui aktivitas vulkanik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: