Ada Ancaman Resesi Global, Menkeu Optimis Pemulihan Indonesia di Trend Yang Baik
-Sumber Foto: Website Kemenku.go.id-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemulihan Indonesia saat ini tengah terus naik dan merata di semua sektor --meski ada ancaman resesi global.
Itu terlihat dari data yang dikeluarkan BPS untuk pertumbuhan Indonesia di tahun 2022 berada di angka 5,2 persen hingga 5,3 persen.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya berada di angka 1,7 persen.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBD dapat diandalkan untuk menghadap ancama, seperti harga pangan melonjak, harga minyak, dan pandemi Covid-19.
BACA JUGA:Sidang Proporsional Tertutup, MK Kabulkan Permohonan DPR, Ini Hasilnya
Sehingga, APBN sangat penting untuk menjaga Indonesia, masyarakat, maupun dunia usaha.
Pemerintah pun akan terus menjaga faktor-faktor yang mendukung upaya pemulihan ekonomi.
Beberapa hal yang perlu di jaga, lata Sri Mulyani, seperti daya beli masyarakat dan juga konsumsi guna menjaga pemulihan ekonomi Indonesia.
"Dengan APBN pemerintah beri bantalan supaya daya beli masyarakat bisa terjaga. Terutama masyarakat miskin dan rentan," tuturnya.
BACA JUGA:Tanggapi Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Kades, Wamendes Bilang Begini
Di tahun 2022 lalu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial sekitar Rp 460 triliun dan tahun 2023 menjadi Rp 476 triliun atau naik Rp 16 triliun.
Saat terjadi harga minyak, Pemerintah juga memberikan subsidi dari Rp 152 triliun naik menjadi Rp 555 triliun.
"Jadi pemerintah membantu masyarakat yang sangat rentan dengan PKH, sembako, memberi bantuan uang anak kuliah, biasiswa, dan bantuan lain," terangnya.
Pemerintah pun akan menjaga kenaikan pertumbuhan ini, agar di tahun 2023 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bertambah tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: