Dipastikan Gagal! Katagori Ini Tidak Akan Lolos Pendaftaran Kartu Prakerja

Dipastikan Gagal! Katagori Ini Tidak Akan Lolos Pendaftaran Kartu Prakerja

Program kartu prakerja gelombang 48 bakal dibuka pada triwulan 2023. FOTO TANGKAP LAYAR PRAKERJA.GO.ID--

BACA JUGA: Simak! Ini Daftar 10 Provinsi Lokasi Pelatihan Luring dan Hybrid Program Kartu Prakerja 2023

Karena tidak lagi sebagai bantuan semi bantuan sosial, maka penerima PKH, Bantuan Produktif Usaha Mikro, Bantuan Subsidi Upah dan lainnya bisa ikut mendaftar kartu prakerja. 

Dalam Kartu Prakerja 2023 ini, penerima bakal mendapat saldo bantuan pelatihan secara langsung kepada untuk skilling, reskilling, dan upskilling keterampilan dengan ekosistem pelatihan online dan offline. 

Untuk mendukung implementasi program, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) mengajak lembaga pelatihan berkualitas di seluruh Indonesia agar menjadi bagian dari ekosistem prakerja.

Direktur Kemitraan, Komunikasi dan Pengembangan Ekosistem Kurniasih Suditomo menyatakan, lembaga pelatihan bisa menghubungi mitra platform digital program Kartu Prakerja SIAPKerja, BukaLapak, Tokopedia, Pintar, Kariermu dan Pijar Mahir untuk mengikuti proses seleksi.

BACA JUGA: Catat! Tidak Ada Pengangkatan PPPK Guru, DAU tak Ditransfer

Mengutip pernyataan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Cipta Kerja, Kurniasih menyatakan, proses seleksi lembaga pelatihan bakal melibatkan tim ahli independen yang menjalankan fungsi akreditasi. 

Untuk standar kualitas pelatihan pada 2023 bakal ditingkatkan dengan menggunakan lebih dari 90 indikator penilaian. 

Kemudian standar pemantauan juga akan meningkat dengan lebih dari 70 indikator yang dibantu oleh tim pemantau independen.

Seperti saat skema semi bansos, pelatihan yang lolos asesmen serta sudah ditayangkan di platform digital belum menjamin dipilih sebagai peserta. 

BACA JUGA: Simak! Besaran Gaji Honorer 2023 di Indonesia, Tertinggi di Provinsi Ini

“Lembaga pelatihan harus berkompetisi dalam kualitas dan harga,” tegas Kurniasih dalam rilis yang diterima Radarlampung.co.id. 

Sementara Head Kemitraan dan Program MPPKP Dwina M. Putri menjelaskan, bidang-bidang pelatihan yang tersedia dalam ekosistem program bakal diprioritaskan kepada keterampilan yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang.

Hal tersebut berdasar riset Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Bank Dunia dan lembaga-lembaga lain sebagaimana laporan Critical Occupation List  tahun 2018.

Kemudian merujuk laporan Indonesia’s Occupational Tasks and Skills tahun 2020, studi World Economic Forum Future Job Report pada 2020, dan riset Online Vacancy Outlook di tahun 2020. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: