Virus Kraken Masuk Indonesia, Ini Yang Perlu Diketahui Masyarakat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (SS YouTube Sekretariat Presiden)--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Kementerian Kesehatan memastikan ditemukannya subvarian Omicron yaitu Omicron Kraken atau XBB 1.5 di Indonesia.
Temuan tersebut didapat usai adanya warga negara Polandia yang dideteksi menderita virus tersebut. Kasus ini terdeksi pada 6 Januari 2023 lalu.
Namun, masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya subvarian baru Covid-19 ini.
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan subvarian ini memang tingkat penularannya sangat tinggi, namun memiliki gejala yang berat.
BACA JUGA:Berikut 12 Rekomendasi Restoran di Bandar Lampung yang Cocok untuk Kumpul bersama Keluarga
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian ini memang menimbulkan lonjakan kasus omigran di Amerika serikat.
Selain itu kasus ini juga telah terdeteksi di 38 negara.
Adapun gejala virus Kraken ini mirip dengan Omicron seperti pilek dan bersin, kelelahan, sakit kepala, demam, batuk kering, nyeri otot dan lemas, serta sakit tenggorokan.
Dikarenakan penularan yang tinggi, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan Erlina Burhan meminta masyarakat untuk segera mendapatkan booster kedua.
BACA JUGA:10 Danau Terindah dan Terluas di Indonesia, Lampung Masuk Nomor Berapa?
"Meskipun tidak mencegah 100 persen. Tapi vaksin ini bisa menekan resiko gejala yang ditimbulkan pada penderita," katanya.
Apalagi sejak Selasa 24 Januari 2023, pemerintah telah mempersilahkan masyarakat mendapatkan vaksin booster kedua ini di pusat pelayanan kesehatan terdekat.
"Dengan telah menerima booster ini, setidaknya dapat memgurangi gejala yang ditimbulkan. Namun masyarakat juga diharapkan dapat menjaga protokol kesehatan sehingga dapat meningkatkan sistem imun tubuh sehingga mengurangi gejala yang ditimbulkan akibat virus ini," tambahya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: