Bupati Dewi Handajani Hadiri Tingkeban Massal yang Digelar PCNU Tanggamus

Bupati Dewi Handajani Hadiri Tingkeban Massal yang Digelar PCNU Tanggamus

Bupati Dewi Handajani menghadiri tingkeban massal yang digelar PCNU Kabupaten Tanggamus. FOTO DISKOMINFO TANGGAMUS--

TANGGAMUS, RADARLAMPUNG.CO.ID - Bupati Dewi Handajani menghadiri tingkeban massal ibu-ibu hamil yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Tanggamus.

Kegiatan yang berlangsung di aula global Nusantara PCNU Gisting Permai, Kecamatan Gisting tersebut menjadi rangkaian peringatan satu abad Nahdlatul Ulama, 16 Rajab 1344 H-16 Rajab 1444 H. 

Hadir Wakil Bupati Tanggamus AM. Syafi'i, Ketua TP PKK Hj. Sri Nilawati Syafi'i, Ketua GOW/Dekranasda Tanggamus Nuraini Hamid Lubis.

Kemudian turut hadir Rois Surya PCNU Tanggamus KH. Marjuki Amin, Wakil Rois Surya PCNU KH. Ahmad Fadoli, dan Ketua PCNU Samsul Hadi Harun serta dan tokoh lainnya. 

BACA JUGA: PLN Catat Kenaikan Penjualan Listrik 6,17 Persen Tahun 2022

Dalam sambutannya, Bupati Dewi Handajani menyampaikan terima kasih kepada panitia acara atas terselenggaranya tingkeban massal ibu-ibu hamil tersebut. 

Tingkeban merupakan sebuah tradisi selamatan yang dilakukan saat usia kehamilan tujuh bulan. 

Biasanya di kampung-kampung, salah satu ritual yang dilakukan dalam tingkeban adalah prosesi memecahkan cengkir atau kelapa muda.

Menurut Dewi Handajani, kehamilan merupakan momen kebahagiaan dan kegembiraan. Di mana, sebentar lagi sosok tercinta bakal hadir di sisi kita. 

BACA JUGA: Kunci Jawaban Matematika Kelas 9 Halaman 238 Terkait Latihan 4.3 Tentang Kesebangunan Bangun Datar

Karena itu, ibu hamil harus menerapkan gaya hidup sehat supaya calon bayi mendapatkan kesempurnaan fisik. 

"Jagalah emosi ibu-ibu dan penuhi asupan makanan yang baik. Karena keadaan bayi di dalam kandungan tergantung dari kesehatan emosi dan fisik Ibu-ibu," kata Dewi Handajani. 

Dilanjutkan, tingkeban massal yang dilaksanakan ini merupakan wujud berbagi kebahagiaan pada ibu hamil yang ada di sini. 

"Salah satu cara kita merawat tradisi tingkeban atau mitonan, yang dilakukan dengan tujuan mendoakan bayi yang dikandung agar terlahir dengan normal, lancar, sehat dan dijauhkan dari berbagai kekurangan dan bahaya," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: