Korban Gempa Turki Terus Bertambah, Presiden Erdogan Umumkan Status Darurat
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan saat kunjungi tempat pengungsian warga yang terdampak gempa. (FOTO/INSTAGRAM @rterdogan--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Beberapa waktu lalu, Turki mengalami peristiwa gempa bumi bawah tanah yang mengakibatkan kerusakan parah.
Tak hanya negara Turki, tapi negara Suriah juga dalam keadaan luluh lantah akibat gempa bumi bawah tanah.
Seperti yang diberitakan Radarlampung.co.id sebelumnya, gempa sebesar 7,8 SR menghantam Turki dan Suriah pada Senin dini hari, 6 Februari 2023.
Tak hanya itu, banyak bangunan yang runtuh menyebabkan getaran yang dirasakan hingga Pulau Siprus dan Mesir.
BACA JUGA:Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Lampung Hingga Cirebon
Gempa bumi bawah tanah itu membuat ribuan orang menjadi korban tewas akibat peristiwa tersebut.
Adapun jumlah korban tewas sebagai dampak dari gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR di Turki dan Suriah terus bertambah.
Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyampaikan jumlah korban tewas di Turki meningkat hingga angka 3.549 orang.
Kemudian jumlah korban tewas di Suriah mencapai hampir dua ribu orang.
BACA JUGA:Catat! Hanya Ini Mitra Kartu Prakerja 2023 yang Terdaftar di Kemensos
Dalam hal ini, Presiden Erdogan kemudian mengambil langkah dengan mengumumkan keadaan darurat.
Keadaan darurat bakal dilakukan selama tiga bulan ke depan di sebanyak sepuluh provinsi yang paling parah terkena dampak gempa itu.
Alasan dilakukannya keadaan darurat tersebut bertujuan untuk memastikan penyelamatan bisa dilakukan dengan cepat, utamanya di wilayah Turki tenggara.
Selain itu, langkah ini juga bakal memungkinkan lebih mudahnya bantuan tenaga media dan logistik masuk ke wilayah terdampak gempa paling parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: