Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Disperindag Pesawaran

Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Disperindag Pesawaran

ILUSTRASI/FOTO PIXABAY.COM--

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kinerja adalah motivasi kerja. Trimo (2006) memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan penggerak dalam perilaku  individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya tahan (perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula unsur-unsur emosional insane  yang bersangkutan.

Kusuma (2013) membagi motivasi menjadi dua bagian, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar anak. Robbind (2016) mengemukakan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi-motivasi yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Moh. As’ad (2002: 30) menyatakan motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Untuk dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepada pegawai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien ada dua hal penting yang harus dimiliki oleh pegawai yaitu kemampuan kerja dan kemauan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan, kemauan pegawai untuk melaksanakan tugas akan ditentukan oleh pendidikan, latihan kerja serta pengalaman dibidang pekerjaan yang bersangkutan. Semakin tinggi kemampuan kerja pegawai, maka diharapkan akan semakin tinggi pula tingkat keproduktifan kerja pegawainya.

Kinerja adalah sesuatu yang penting bagi instansi, khususnya kinerja pegawai yang bisa membawa perusahaan pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Baik atau buruknya kinerja pegawai dapat berpengaruh pada baik buruknya kinerja instansi.

Kinerja bisa mempengaruhi berlangsungnya kegiatan suatu organisasi perusahaan, semakin baik kinerja yang ditunjukan oleh para pegawai akan sangat membantu dalam perkembangan organisasi atau perusahaan tersebut. Berikut adalah pengertian-pengertian kinerja menurut para ahli diantaranya yaitu:

Dharma (2003:75) menyatakan bahwa prestasi kerja (kinerja) merupakan sesuatu yang  dikerjakan atau produk jasa yang dihasilkan oleh seseorang atau kelompok orang.

Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2000: 9) adalah hasil kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Fenomena yang terjadi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran adalah budaya organisasi masih rendah terlihat dari masih ada pegawai yang datang terlambat dan masih ada pegawai yang bersantai pada saat jam kerja, Motivasi kerja terhadap pegawai masih rendah karena kurangnya penghargaan terhadap pegawai yang berperestasi, kinerja pegawai menurun terlihat dari pekerjaan yang sering tidak tepat waktu dalam penyelesaiannya.. Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui: 

1. Ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran.

2. Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran.

3. Ada pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran.

2. KAJIAN TEORITIK

Ada beberapa pengertian tentang budaya organisasi, dua faktor yang selalu ada dalam budaya organisasi adalah faktor tumbuh dan berkembang, yang didalamnya terdapat nilai-nilai dominan yang didukung oleh anggota organisasi, falsafah yang menuntun kebijaksanaan, cara bekerja di tempat itu sampai pada asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi itu. 

Menurut Tampubolon (2013: 57) budaya organisasi merupakan kumpulan persepsi secara umum dari seluruh karyawan sebagai anggota organisasi. Definisi lain budaya organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut merasakan, memikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.

Robins (2015) yang mencoba memformulasikan pengertian budaya organisasi sebagai suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu atau yang merujuk pada suatu sistem pengertian yang diterima secara bersama.Semua itu, pada gilirannya menciptakan pemahaman yang sama di antara para anggota mengenai bagaimana sebenarnya organisasi itu dan bagaimana anggotanya harus berperilaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: