Viral Warga Larang Peribadatan Umat Kristiani di Kemah Daud, Ini Penjelasannya
Lurah Rajabasa Jaya, Sumarno saat diwawancarai menggenai viral perselisihan warga dengan pihak jamaat kristen gereja kemah daud //Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Aksi memperlihatkan video sejumlah warga yang melarang peribadatan Umat Kristiani di Gereja Kemah Daud, Gang Anggrek, Rajabasa Jaya, BANDAR LAMPUNG, viral di media sosial.
Terpantau dari Instagram milik @pieternathanaelsiahaan, terlihat seorang pria berpakaian corak biru memasuki lingkungan Gereja Kemah Daud dengan cara melompati pagar pada Minggu, 19 Februari 2023.
Setelah lompat pagar, pria itu masuk ke dalam gereja dan langsung menghentikan jemaat yang sedang beribadah, dan langsung menaiki mimbar. "Berhenti-berhenti, "ujar Pria itu.
Dalam video tersebut sempat terjadi cekcok mulut didalam gereja tersebut, dan setelah itu terlihat pria baju biru dan jemaat gereja akhirnya keluar gedung.
Masih dalam video itu, tampak sekelompok warga sudah menunggu diluar gereja karena protes adanya aktifitas Jemaat Gereja Umat Kristiani.
Informasi yang dihimpun, bahwa kejadian itu terjadi pada Minggu 19 Februari 2023 lalu. Diketahui bahwa warga setempat protes karena adanya aktifitas di gereja itu, yang dimana diketahui belum memiliki izin.
Namun, berdasarkan pantauan radarlampung.co.id, Gereja Kemah Daud terlihat sepi dan gerbangnya pun digembok.
Terlihat juga ada beberapa personel dari pihak kepolisian yang masih terus berjaga.
Lurah Rajabasa Jaya, Sumarno menyampaikan peristiwa persoalan antara warga sekitar dengan pihak Gereja Kemah Daud ini bukan kali pertama sudah terjadi sejak tahun 2014 yang lalu. Namun pihak gereja tersebut belum juga mengurus izin.
"Sudah sering duduk bersama namun belum juga diurus izinnya karena kemarin ada miss komunikasi makanya terjadi perselisihan," ujar Sumarno kepada Senin, 20 Februari 2023.
Sumarno menyampaikan bahwa jemaat kristen Gereja Kemah Daud ada sekitar 30 sampai 40 orang. Dan baru aktif peribadatan baru tiga minggu kedepan.
Kendati demikian, Sumarno menyampaikan bahwa pihak gereja belum menghubungi pihak kelurahan kembali. Dan baru baru ini untuk mengurus izin peribadatan.
"Jadi saya meminta kepada pihak gereja untuk mengurus izin peribadatan agar tidak terjadi miss komunikasi kembali," ujarnya.
Perwakilan Jemaat Kristen Gereja Kemah Daud, Marbun menyampaikan bahwa saat pihaknya beribadah sekelompok warga memberhentikan peribadatannya saat sedang beribadat Gereja Kemah Daud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: