Miliki Fatalitas Tinggi, Kemenkes Himbau Masyarakat Waspadai Virus Marburg

Ilustrasi Virus. (Foto/Pixabay.com)--
Sebagai informasi, belum adanya vaksin yang tersedia di dunia untuk menangani atau upaya pencegahan guna melindungi tubuh dari terjangkiti virus ini.
Hal tersebut patut menjadi perhatian oleh seluruh masyarakat supaya tetap waspada.
BACA JUGA: Bunga Saffron, Rempah Mahal yang Bermanfaat untuk Kesehatan dan Kecantikan
BACA JUGA: Mengenal Flexing: Pengertian, Penyebab dan Akibatnya
Tak hanya itu, obat khusus pun belum ada yang dapat digunakan untuk mengobati apabila ada orang yang terjangkit virus Marburg tersebut.
Pengobatan akibat virus ini masih bersifat simtomatik atau suportif.
Maksud dari sifat pengobatan yang simtomatik atau suportif alahan mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit dalam tubuh.
Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tetap melakukan peningkatan berkaitan dengan pengawasan.
BACA JUGA: Jangan Dibuang! Tanaman Ini Bermanfaat untuk Kesehatan
BACA JUGA: 6 Fruit Recommendations Suitable for Diabetics
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kasus penyakit akibat virus Marburg di Indonesia, Kemenkes RI tetap akan melakukan pengawasan terhadap arus orang.
Maksudnya adalah para turis atau imigran dari negara yang sudah terjangkiti atau warga negara Indonesia (WNI) yang baru saja pulang dari negara tersebut.
Tak hanya orangnya, barang-barang yang dibawa dari negara terjangkit pun tetap perlu pengawasan ketat guna mencegah risiko terdampak virus.
Sebagai informasi tambahan, virus Marburg memiliki masa inkubasi sekitar 2 sampai dengan 21 hari.
BACA JUGA: Komplikasi TBC Bisa Sebabkan Kerusakan Sendi? Simak Penjelasan Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: