Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Ternyata Pencipta Peci Tapis Dendi

Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Ternyata Pencipta Peci Tapis Dendi

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengunjungi keluarga Isryad yang me jadi korban pembunuhan dukun pengganda uang, Kamis 6 April 2023. FOTO FAHRURROZI/RADARLAMPUNG.CO.ID--

PESAWARAN, RADARLAMPUNG.CO.ID -Pasangan suami istri asal Pesawaran yang menjadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ternyata cukup dikenal. 

Mereka adalah Irsyad dan Wahyutriningsih, pasangan istri asal Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.

Lewat tangan Irsyad, peci tapis Dendi .R diciptakan dan mendapatkan hak paten. Saat ini, peci tersebut cukup dikenal dan menjadi cinderamata asal kabupaten berjuluk Andan Jejama tersebut. 

Tewasnya Irsyad mengundang simpati dari Bupati Dendi Ramadhona. Ia didampingi Ketua Dekranasda Pesawaran Nanda Indira dan kepala OPD terkait secara khusus meluangkan waktu mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.

BACA JUGA: Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

"Pastinya kita prihatin atas kejadian ini ya. Saya sangat mengenal sosok Irsyad beserta istrinya. Beliau adalah orang yang baik," tegas Dendi Ramadhona usai mengunjungi kediaman keluarga Irsyad di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negerikaton, Kamis 6 April 2023.

Dendi berharap pemeriksaan tes DNA yang difasilitasi pihak kepolisian berjalan lancar. Dengan begitu, jenazah bisa dipulangkan ke Pesawaran untuk dimakamkan. 

Hari ini, anak tertua pasangan suami istri tersebut sudah berangkat ke Jawa Tengah dengan didampingi aparat kepolisian dari Pesawaran. 

Selain jenazah pasutri Irsyad dan Wahyutriningsih, aparat kepolisian juga memastikan jenazah pasutri asal Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon yakni Suheri dan Riani yang menjadi korban dukun pengganda uang Mbah Slamet.

BACA JUGA: THR 2023 untuk Guru Segera Cair, Cek Besaran Bonus yang Bakal Diberikan

"Kita juga belum mendapat konfirmasi kepastian dan anaknya juga sudah diberangkatkan ke Banjar Negara untuk tes DNA," ujarnya. 

"Kami berharap kalau semua proses DNA sudah clear, proses pemulangan jenazah dapat diizinkan pihak Polda Jateng maupun Polres Banjar Negara. Dan kami siap membantu proses pemulangan jenazah kedua pasutri yang merupakan warga kita," imbuhnya. 

Terkait kasus tersebut, Dendi Ramadhona mengimbau warga agar tidak percaya dengan hal-hal yang di luar nalar.

Sementara Ike Permatasari, adik Wahyutriningsih menjelaskan, Irsyad dan istrinya sudah meninggalkan kampung halaman sekitar September 2021 silam untuk mencari pekerjaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: