PLTPh untuk Penerangan Ikan Air Tawar

Oleh

Ahmad Yonanda, S.T., M.T.

Harmen, S.T., M.T.

Akhmad Riszal Martinus, S.T., M.Sc.

Yuni Elisdiana S.Pi., M.Si

RADARLAMPUNG.CO.ID-Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FT-FP Unila) memberikan pelatihan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPh) kepada warga Kelurahan Serengsem, Panjang, Bandarlampung.

Kelurahan Srengsem, terang Ketua Tim PKM Akhmad Yonanda, memiliki lokasi yang dekat dengan sumber mata air. Kemudian oleh sebagian warga, sumber air tersebut dimanfaatkan menjadi tambak kolam budi daya ikan. 

Permasalahan dihadapi warga setempat selama ini, lanjutnya, belum adanya penerangan malam hari di kolam budi dayanya. ’’Sementara ditinjau dari potensi sumber daya alamnya terdapat banyak sumber mata air yang bisa dimanfaatkan sebagai PLTPh,” ungkapnya.

Karena itu, Tim PKM-nya perlu memberikan pelatihan pembuatan PLTPH. Tujuannya mengimplementasikan teknologi tepat guna yang memanfaatkan sumber mata air yang terbuang dikonversi menjadi sumber listrik. 

Pembuatan pembangkit listrik pikohidro tersebut, terangnya, dimulai dari pengukuran potensi air. Lalu merancang turbin dan generator serta mengamati sistem kerja dan memperkirakan daya listrik yang akan dihasilkan. 

"Dari hasil survei tersebut diketahui debit air sebesar 2 liter per detik dan memiliki ketinggian jatuh 0.5 m," ujarnya.

Ada pun metode yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga setempat menurutnya dengan menerapkan teknologi konversi juga pemanfaatan teknologi turbin Scew. ” Turbin Ccew ini merupakan pemilihan jenis turbin yang paling tepat diaplikasikan untuk debit dan ketinggian yang sangat rendah.  

Hasil dari pembuatan PLTPh menggunakan turbin Screw ini pun mampu menghasilkan daya listrik sebesar 5 watt. ’’Kesimpulan dari pengabdian ini adalah dengan adanya pembuatan pembangkit listrik skala kecil memanfaatkan sumber daya mata air yang berlimpah dapat bermanfaat bagi warga setempat untuk mendapatkan listrik secara kontinu," jelasnya. (mel/c1/rim)

Sumber: tri dharma unila