Wong Kito Malu Sumsel Lebih Miskin dari Lampung, Ini Kata Gubernur Herman Deru

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID – Sejumlah Wong Kito, sebutan untuk warga Palembang, merasa malu Provinsi Sumatera Selatan, digeser Provinsi Lampung soal tingkat kemiskinan. 

Padahal dari sisi apapun, Sumsel lebih kaya dan maju dari Provinsi Lampung.

“Kami Wong Kito. Orang Palembang malu dengan kenyataan ini. Masa daerah kita Sumatera Selatan lebih miskin dari Lampung. Kan, Sumsel lebih kayo,” kata Sahabudin warga Palembang kepada Radarlampung.disway.id.

Hal yang sama juga dikemukakan Johan, warga Baturaja, Sumatera Selatan. 

BACA JUGA: Lampung Sukses Geser Sumsel Soal Tingkat Kemiskinan di Sumatera, Ini Data BPS Terbaru

"Sumsel kan lebih kayo (kaya, Red). Minyak banyak, Batubara banyak. Tapi kenapo orang miskinnyo lebih banyak dari Lampung yang lagi viral soal jalan itu,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Provinsi Lampung sukses menggeser posisi Sumatera Selatan dalam tingkat kemiskinan di Sumatera. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, Lampung saat ini berada pada posisi keempat memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak di Sumatera.  

Sementara Sumatera Selatan menurut data BPS terbaru,  tergeser pada peringkat ketiga. Sebelumnya, Sumatera Selatan berada pada posisi keempat.

BACA JUGA: BPS Rilis Angka Kemiskinan, Lampung Masuk Rangking Tiga Penurunan Tertinggi Se Indonesia

Menurut data BPS terakhir, September 2022, jumlah penduduk miskin di Provinsi Lampung sebesar 11,44 persen atau sebanyak 995.590 jiwa. Sedangkan Sumatera Selatan sebesar 11,95 persen atau sebanyak 1.054.990 jiwa. 

Menurut data BPS terbaru, secara prosentase provinsi termikin di Sumatera adalah Aceh, lalu Bengkulu, Sumsel dan kemudian Provinsi Lampung.

Provinsi Aceh berdata data BPS terbaru memiliki tingkat kemikinan sebanyak 14,75 persen. Lalu Bengkulu 14,34 persen. Sumsel 11,95 persen. Dan, Provinsi Lampung 11,44 persen.

Soal masalah kemiskinan ini sebenarnya mendapat perhatian serius dari Gubernur Sumsel, Herman Deru. Sejumlah program digalakan untuk menekan tingkat kemiskinan itu.

Sumber: