Jalan Rusak Berubah Jadi Tempat 'Wisata' Seribu Lubang

Jalan Rusak Berubah Jadi Tempat 'Wisata' Seribu Lubang

Kerusakan jalan di Sekincau-Waspada, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat membuat jalur tersebut kian sulit dilalui dan menjadi tempat "wisata" yang disebut jalan seribu lubang. --

BACA JUGA: Enam Laporan Terkait Kerusakan Jalan Diterima Ombudsman Lampung

Dilanjutkan, tahun anggaran 2024, pihaknya sudah Pemkab Lampung Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) agar menjadikan penanganan ruas jalan Sekincau-Waspada masuk dalam skala perioritas penanganannya dimungkinkan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Saya sudah komunikasikan dengan Dinas PUPR. Insya Allah tahun depan masuk perioritas dari DAK," papar Untung. 

Pada bagian lain, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Lambar Robert Putra menyatakan, tahun anggaran 2023, alokasi penanganan jalan rusak mencapai Rp 400 juta, yang dibagi dalam dua segmen.

"Tahun ini akan ditangani, tetapi bertahap, dengan anggaran Rp 400 juta," kata Robert.

BACA JUGA: Duh, Lima Tahun Rusak, Jalan Ini Belum juga Diperbaiki

Nantinya, bakal ada perbaikan jalan rusak dari arah Sekincau dan Waspada. Penanganan yang akan dilakukan berupa tambal sulam.

Kemudian tahun depan, perbaikan ruas jalan Sekincau-Waspada menjadi prioritas utama yang anggarannya bersumber pusat.

"Tahun ini ruas Pagar Dewa-Lumbok Seminung tuntas. Jadi untuk penanganan ruas jalan Sekincau-Waspada, kami jadikan prioritas utama untuk ditangani dengan anggaran dari pusat," tegasnya. 

Kerusakan jalan juga terjadi di jalur  penghubung di Pekon Ringin Jaya, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat.

BACA JUGA: Gubernur Arinal Tinjau Jalan Di Rumbia Lamteng, Siap Kolaborasi Dengan Pemerintah Pusat Dalam Perbaikan

Satu-satunya akses yang menjadi penghubung antar pekon ini kondisinya berlumpur dan licin. 

Jalan rusak tersebut menyulitkan warga untuk keluar dari pekon. Khususnya ketika momen Hari Raya Idul Fitri 2023 lalu. 

Peratin Ringin Jaya Hendri menuturkan, setelah hujan, akses jalan dengan panjang sekitar satu kilometer berupa tanah tersebut nyaris tidak bisa dilalui oleh kendaraan. 

Di mana, kondisi jalan yang berupa tanjakan tersebut hanya bisa dilewati oleh kendaraan dengan menggunakan ban rantai tambahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: