Capacity Building On Asean Issues, BI: Sistem Pembayaran Digital di Lampung Nomor Dua se-Sumatera

Capacity Building On Asean Issues, BI: Sistem Pembayaran Digital di Lampung Nomor Dua se-Sumatera

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung gelar Capacity Buidling On Asean Issues, pada Jum'at 12 Mei 2023 di Auditorium Bank Indonesia setempat.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung gelar Capacity Building On Asean Issues, pada Jumat 12 Mei 2023 di Auditorium Bank Indonesia setempat.

Capacity Building On Asean Issues ini mengusung tema Asean Matters: Epicentrum Of Growth diikuti stakeholders daerah Bank Indonesia.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Lampung Begawi 2023.

Hadir di acara tersebut sebagai keynote speaker Yoga Affandi Kepala Bank Indonesia Institute; Moderator Irfan Farulian selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung.

BACA JUGA:Wapres Minta Pembahasan Serius Soal Salam Yahudi di Ponpes Al Zaytun

Kemudian dua narasumber, yaitu Djamin Edison Nainggolan Direktur Eksekutif Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan Imam Awaluddin Peneliti Ikatan Sarjana Ekonomi Cabang Lampung.

Yoga Affandi Kepala Bank Indonesia Institute pada keynote speaker diawal acara mengatakan, setelah sukses dengan Presidensi G 20, kini Indonesia kembali dipercaya memegang peranan penting di kancah internasional dengan Keketuaan ASEAN atau ASEAN Chairmanship 2023.

Kegiatan hari ini merupakan bagian dari Side Event Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan capacity building on ASEAN issues untuk para stakeholder di daerah.

Pembangunan kapasitas ini menjadi penting untuk turut mendukung tujuan ASEAN dalam mempercepat kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi, serta perkembangan kebudayaan di Kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA:Viral Komika Adit MKM Dituding Menista Agama, Begini Ceritanya

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan ASEAN, telah disusun tiga Pilar Priority Economic Deliverables (PED) pada jalur keuangan.

Pilar pertama, yaitu Recovery-Rebuilding, ASEANb ertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.

Pada pilar kedua yaitu Digital Economy, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital.

Pada pilar ketiga yakni Sustainability, sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: