Orang Jarang Salat tapi Mati Mulia? Buya Yahya Menjawab

Orang Jarang Salat tapi Mati Mulia? Buya Yahya Menjawab

Orang Jarang Salat tapi Mati Mulia? Buya Yahya Menjawab--youtube @al bahjah tv

 

Justru karena menyadari makna kematian itu orang seharusnya takut melakukan perbuatan maksiat. Jika yang telah berbuat baik, maka terus berbuat baik karena tidak tahu kapan ajal menjemputnya. Sementara, yang masih bermaksiat agar segera berhenti. 

Karena, tidak ada yang bisa memastikan ketika ajal datang dalam kondisi seperti apa. 

Buya Yahya juga menambahkan pentingnya husnuzan menyikapi kabar kematian. “Biarpun orang katanya mabuk, judi, kok mati di masjid? husnuzan. Karena bisa saja langkah terakhir dia masuk masjid itu adalah langkah tobatnya,” kata dia. 

BACA JUGA:Syaikh Imran Hosein Bicara! Ini Tanda Valid Kemunculan Imam Mahdi

 

Kematian merupakan urusan Allah SWT dan manusia hanya melihat sisi kasat matanya saja. Karenanya, sesama umat Islam tidak boleh mengatakan seseorang wafat suul khatimah hanya lantaran secara kasat mata terlihat kurang baik.

Suul Khotimah, lanjutnya, adalah ilmu untuk diri sendiri. bukan ilmu untuk menilai orang lain.

Karenanya, jika ada umat muslim yang wafat maka hendaknya mendoakan agar dosa-dosanya diampuni Allah SWT.

“Sekarang nggak. Dengan dirinya sendiri malah gampang husnuzan. ‘Ndak apa-apa. Kita yang penting kan habluminannas. Salat nggak usah. Biar saya mati kayak dia ada ndak apa-apa.’ Husnuzan kepada Allah SWT, iya. Tapi husnuzan kita kepada Allah SWT tentunya harus ada upaya,” katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: