Dulu Juara, Kini Leicester City Terancam Turun Kasta dari Liga Inggris

Dulu Juara, Kini Leicester City Terancam Turun Kasta dari Liga Inggris

Leicester City terancam turun kasta. Foto Leicester City Website--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Siapa yang tidak kenal dengan Leicester City di musim 2015-2016 Liga Inggris

Ya, Leicester City di musim 2015-2016 merupakan klub yang berhasil menjuarai Liga Inggris saat itu. 

Namun, memasuki musim 2022-2023 ini, Leicester City terancam degradasi dari Liga Inggris karena kini menempati peringkat 14. 

Leicester City sempat mengguncang jagat sepak bola Inggris ketika menjuarai Liga Inggris musim 2015-2016. 

BACA JUGA:Beyond Bali: Unveiling Indonesia 5 Hidden Gems

The Fox sebutan Leicester City yang di musim sebelumnya hanya finish di peringkat ke-14 sama sekali tak masuk dalam kandidat juara di musim tersebut. 

Namun siapa sangka Jamie Vardy, Riyad Mahrez dan Ngolo Kante mampu membuat kejutan besar dengan penampilan konsisten Leicester City sepanjang musim di bawah arahan pelatih asal Italia Claudio Ranieri. 

Si Rubah mengukir sejarah dengan menjuarai Liga Inggris untuk pertama kalinya saat itu Leicester City berhasil memuncaki klasemen dengan raihan 81 poin hasil dari 23 kemenangan 12 seri dan 3 kekalahan. 

Tak hanya sukses secara tim, pencapaian Leicester City juga disempurnakan dengan raihan yang dipetik oleh penyerang mereka Riyad Mahrez. 

BACA JUGA:Simak Nih, Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan yang Harus Kamu Tahu

Di musim yang sama juga Mahrez dinobatkan sebagai pemain terbaik Premier League pencapaian itu merupakan rekor baru dalam sejarah Liga Inggris. 

Dilansir dari Okta, Mahrez menjadi pemain Afrika pertama yang memenangkan penghargaan tersebut, pemain berkebangsaan Aljazair itu sukses membukukan 17 gol dan 11 Asist dari 37 penampilan. 

Namun sayang kejayaan Leicester City runtuh dalam waktu yang singkat, kepergian pemain kunci seperti Ngolo Kante dan Riyad Mahrez membuat Jamie Vardy harus bekerja sendirian di lini depan. 

Di musim berikutnya skuad asuhan Claudio Ranieri mulai kesulitan menemukan bentuk permainan terbaik dan hanya bisa finish di peringkat ke-12 klasemen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: