Mengulik Sejarah Badan Penolong Haji di Indonesia
Badan Penolong Haji Indonesia didirikan sebagai perbaikan sistem perjalanan haji bagi jamaah yang berasal dari Tanah Air.--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Indonesia memang tak bisa lepas dari catatan sejarah dengan berbagai peristiwa yang menjadi awal hal-hal baru tercipta.
Salah satunya adalah peristiwa bersejarah bagi masyarakat terutama umat Islam di Indonesia, yaitu Didirikannya Badan Penolong Haji.
Berbagai upaya dilakukan demi memperbaiki sistem penyelenggaraan ibadah haji bagi calon jamaah yang berasal dari dalam negeri.
Perjalanan dunia perhajian Indonesia yang tak lepas dari cengkeraman Hindia Belanda. Hal itu membawa nama-nama tokoh yang berpengaruh pada masa itu.
BACA JUGA: Perhatian! Cuaca di Madinah Capai 40 Derajat, Calon Jemaah Haji Harus Lakukan Ini
Tokoh yang memiliki pengaruh terbesar dalam catatan sejarah perjalanan haji di Indonesia itu dikenal dengan nama KH Fakhruddin.
KH Fakhruddin yang saat itu didaulat sebagai perintis atas berdirinya Badan Penolong Haji, karena perjuangannya yang malang melintang untuk memperbaiki sistem penyelenggaraan haji.
Tokoh kelahiran Yogyakarta pada tahun 1890 ini berjuang penuh dalam perbaikan sistem penyelenggaraan ibadah haji kepada Kerajaan Arab Saudi.
Perjuangannya itu dilakukan jauh sebelum Kementerian Agama dibentuk dan menjadi Lembaga resmi yang menaungi urusan peribadatan seperti yang dilakukannya.
BACA JUGA: Perhatikan! Ini Syarat-Syarat Haji Dalam Islam
Ada juga sentuhan tokoh yang dikenal dengan nama kecilnya yaitu Muhammad Jazuli dalam perjalanan haji di Tanah Air.
Jazuli yang dikenal tak pernah lepas dari keaktifan di organisasi Muhammadiyah itu juga ikut dalam urusan perbaikan sistem penyelenggaraan haji di Indonesia.
Bahkan Jazuli sampai harus diutus oleh Muhammadiyah ke Mekkah hanya untuk meneliti bagaimana Nasib jamaah haji yang berasal dari Indonesia saat itu.
Dari pengamatannya itu kemudian menyusul kabar tak menyenangkan, bahwasannya para jamaah Tanah Air yang sedang melaksanakan ibadah haji kerap mendapatkan perlakuan yang kurang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: