Sungai Yangtze, Tambang Emas China yang Tiada Habisnya

Sungai Yangtze, Tambang Emas China yang Tiada Habisnya

Sungai Yangtze, Tiongkok. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY--

BACA JUGA: Tinggalkan Chelsea, Kante Bakal Susul Karim Benzema Hijrah ke Liga Arab Saudi

Emas memang terkenal sebagai salah satu komoditas yang banyak diperdagangkan di seluruh dunia dengan harga yang menjanjikan.

Logam mulia ini dikenal memiliki harga yang cukup stabil dibandingkan dengan komoditas lainnya.

Komoditas yang kerap dijadikan sebagai bahan utama perhiasan ini membuat banyak negara ingin memproduksinya.

Tak hanya karena harganya yang cukup stabil, kemewahan juga ditampilkan bagi siapa saja yang memilikinya.

BACA JUGA: Mengenal Teori Kontroversial Stephen Hawking Tentang Black Hole, Aneh Tapi Nyata

China menjadi negara diurutan pertama yang menjadi produsen emas terbesar di dunia pada tahun 2022 lalu.

Negeri tirai bambu itu mampu memproduksi emas sebanyak 330 metrik ton sepanjang tahun lalu.

Yang disusul dengan posisi Australia dan Rusia yang sama-sama menempati posisi sebagai negara penghasil emas terbesar, dengan menghasilkan sebanyak 320 metrik ton emas.

Kanada berhasil menempati posisi keempat dengan penghasilan emas sebanyak 220 metrik ton. Disusul Amerika Serikat yang mampu menghasilkan 170 metrik ton emas.

BACA JUGA: Daftar 10 Kerajaan Islam yang Pernah Berdiri di Indonesia

Selanjutnya ada Kazakhstan dan Meksiko yang berada di posisi yang sama-sama menghasilkan 120 metrik ton emas pada tahun 2022 lalu.

Terakhir ada Afrika Selatan yang mampu menghasilkan 110 metrik emas dan menjadikannya masuk dalam delapan besar negara produsen emas terbanyak di dunia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: