Pandangan Agama Buddha tentang Munculnya Tanda-Tanda Kiamat

Pandangan Agama Buddha tentang Munculnya Tanda-Tanda Kiamat

Pandangan agama Buddha tentang konsep dan kemunculan tanda-tanda kiamat. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY--

BACA JUGA:Kebanyakan Minum Kopi Bisa Membuat Payudara Mengecil, Benarkah?

Kemudian  di dalam agaknya Sutta Digha Nikaya, Sang Buddha juga pernah menyampaikan bagaimana bumi ini terbentuk.

Terbentuknya Bumi ini konon didahului oleh musnahnya Bumi lain yang ada sebelum ini. 

Kiamat memang tidak ditetapkan secara pasti tanggal ataupun hari keberlangsungannya.

Tapi kehancurannya tersebut hanya menyampaikan bahwa kehancuran Bumi akan terjadi di waktu mendatang yang sangat lama.

BACA JUGA:Goa Matu Pesisir Barat Lampung Bikin Takjub Wisatawan, Ada Legenda 12 Kerajaan Gaib Penuh Misteri

Lalu dengan menggunakan ukuran waktu yang sangat panjang sekali di dalam pepatah.

Soetta Samyutta Nikaya Sang Buddha memberikan penjelasan mengenai lamanya Shahrukh dengan perumpamaan.

Perumpamaannya yaitu waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menggosok sebuah gunung batu yang memiliki lebar panjang dan tinggi 1 yujana.

Maksud dari satu yojana yaitu antara 16 sampai 15 km, yang digosok dengan kain halus sebanyak satu kali setiap 100 tahun.

BACA JUGA:Wow, Ini 5 Lokasi Tambang Emas Terbesar di Dunia

Hal itu dilakukan hingga Gunung Batu tersebut terkikis habis jadi kita bisa bayangkan begitu lamanya.

Maka dapat disimpulkan bahwa kehancuran tersebut berlangsung secara bertahap dalam waktu yang sangat lama sekali.

Dalam Cakrawati Sihanada Sutta Sang Buddha menjelaskan, bahwasannya masa menuju kehancuran Bumi didahului oleh tanda-tanda.

Salah satunya adalah kemerosotan moral manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: