Fakta Unik Kutub Selatan di Antarika yang Pernah Disebut Sehangat Kota Melbourne

Fakta Unik Kutub Selatan di Antarika yang Pernah Disebut Sehangat Kota Melbourne

Kutub Selatan di Antartika yang pernah disebut sehangat kota Melbourne oleh para ilmuan. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY--

BACA JUGA: Tak Hanya Eropa, Ini 3 Suku Bermata Biru di Indonesia

Sebagai wilayah yang kerap dihujani salju dan kabut. Antartika menjadi wilayah yang menerima curah hujan tahunan yang sangat sedikit.

Untuk curah hujan tahunan rata-rata di Kutub Selatan selama tiga puluh tahun terakhir hanya lebih dari 10 mm saja. 

Meskipun ada banyak curah hujan ke arah pantai, tapi rata-rata di seluruh benua cukup rendah. 

Dan rata-rata yang rendah itu cukup untuk mengklasifikasikan Antartika sebagai gurun kutub. 

BACA JUGA: 5 Daerah Penghasil Wanita Cantik di Pulau Sumatera, Ada Lampung dan Palembang

Sehingga meskipun Antartika mungkin tertutup es, tetap dibutuhkan waktu 45.000.000 tahun untuk tumbuh.

Sebab ketebalannya saat ini dipengaruhi akibat sangat sedikit hujan yang turun di sana. 

Selain menjadi salah satu benua terkering di bumi, Antartika juga merupakan yang terdingin paling berangin dan tertinggi. 

Antartika memiliki dua daerah yang paling cepat memanas di bumi.

BACA JUGA: Jupiter Berulah, Tata Surya Hampir Punya Dua Matahari? Ternyata Ini Penyebabnya

Semenanjung Antartika memanas lebih cepat daripada banyak daerah lain di bumi.

Pada faktanya, Antartika menjadi salah satu daerah yang paling cepat memanas di planet ini. 

Bahkan selama 50 tahun terakhir, suhu rata-rata di seluruh Semenanjung Antartika telah meningkat sebesar 3 derajat Celcius.

Itu menjadikannya lima kali lipat dari peningkatan rata-rata di bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: