Fakta Unik Kutub Selatan di Antarika yang Pernah Disebut Sehangat Kota Melbourne

Fakta Unik Kutub Selatan di Antarika yang Pernah Disebut Sehangat Kota Melbourne

Kutub Selatan di Antartika yang pernah disebut sehangat kota Melbourne oleh para ilmuan. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY--

BACA JUGA: Tampil Keren, Ini Tiga Rekomendasi Jam Tangan Sport yang Cocok untuk Pria Berumur

Hal inilah yang kemudian menyebabkan beberapa perubahan. Misalnya di mana dan kapan penguin membentuk koloni. 

Ada juga perubahan berupa es laut terbentuk. Kemudian tidak ada zona waktu. 

Pertanyaan tentang waktu di Antartika menjadikannya sebagai pertanyaan yang rumit. 

Di Kutub Selatan garis bujur yang memberi kita zona waktu berbeda di seluruh dunia. 

BACA JUGA: Ini Planet Terpanas di Antariksa, Panasnya Bisa Hancurkan Manusia

Sebab semua bertemu di satu titik, yang sebagian besar Antartika mengalami enam bulan siang hari yang konstan. 

Misalnya di musim panas dan 6 bulan ke-8 di musim dingin, waktu mulai terasa sedikit berbeda tanpa penanda normal. 

Untuk siang dan malam, para ilmuwan yang bekerja di Antartika umumnya tinggal di zona waktu negara tempat mereka berangkat.

Akan tetapi hal tersebut justru dapat menyebabkan beberapa masalah.

BACA JUGA: Mitos Lubang di Pantai Marina dan Kaitannya dengan Jalan Pintas Menuju Pantai Selatan

Masalah yang dihadapi oleh para ilmuwan yang bekerja misalnya di Semenanjung Antartika mereka dapat menemukan Stasiun dari Chile, China, Rusia, Inggris, dan negara lainnya.

Kita dapat membayangkan bahwa, jika semua stasiun tetangga ini tetap pada zona waktu asalnya.

Maka hal itu akan sedikit membingungkan, terutama saat mencoba berbagi data dan sumber daya.

Hal itu kemungkinan berdampak dengan tanpa tidak sengaja membangunkan satu sama lain di tengah malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: