Mengulik Akulturasi Budaya Bali dan Islam di Desa Pegayaman
Masyarakat desa Pegayaman di Bali, yang mayoritas beragama Islam. ILUSTRASI/FOTO TANGKAPAN LAYAR-SNACK VIDEO @KisahIndonesia--
BACA JUGA: Mengenal Meditasi dan Posisi yang Dianjurkan Dalam Agama Buddha
Dan untuk kaum perempuannya mengenakan pakaian yang menutupi aurat dan juga mengenakan kerudung.
Umumnya pakaian semacam ini tidak akan ditemui di tempat-tempat yang dihuni oleh orang Bali yang menganut agama Hindu.
Sementara itu, ada juga catatan sejarah yang menyebutkan bahwa Desa Pegayaman tidak berdiri sendiri.
Desa Pegayaman tidaklah berdiri sendiri melainkan dikelilingi oleh lima desa, yang mayoritas masyarakatnya menganut agama Hindu.
BACA JUGA: Deretan Penemuan Paling Aneh di Dunia
Kelima desa yang mengelilingi Pegayaman di antaranya desa Silang Jana, Pengadungan, Gitgit, Wanagiri dan Pancasari.
Meskipun berada di tengah-tengah masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu.
Harmonisasi tetap dibangun oleh masyarakat yang tinggal di Desa Pegayaman.
Hal itu lantas menjadi bukti bahwasannya agama mampu menciptakan kerukunan.
BACA JUGA: Geger Penemuan Harta Karun Koin Emas Murni Abad Ke-7 di Dalam Tembok Cagar Alam Hermon Stream
Terutama di tengah-tengah besarnya perbedaan kepercayaan dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat yang hidup di dalamnya.
Demikianlah pembahasan tentang akulturasi budaya daerah Bali dengan agama Islam yang berdiri di Desa Pegayaman.
Semoga pembahasan kali ini bisa memberikan pengetahuan dan manfaat bagi para pembaca. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: