Kontingen Gateball Lampung Berlaga di Babak Kualifikasi PON 2024
Kontingen Gateball Lampung Berlaga di Babak Kualifikasi PON 2024--rilis pers pergatsi Lampung
Kemudian Singapura pada tahun 1994, Hong Kong pada tahun 1998, Australia pada tahun 2003, dan Makau pada tahun 2005.
BACA JUGA:Kormi Kota Audiensi dengan Bunda Eva, Bahas Wacana Festival Layang-layang di HUT Bandarlampung
Di Indonesia, olahraga ini memiliki banyak peminat, baik di kota-kota besar maupun di daerah.
Seperti Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Lampung dan Nusa Tenggara Timur.
Gateball pertama kali dikembangkan oleh Suzuki Kazunobu di Jepang pada tahun 1947 sebagai modifikasi dari permainan croquet yang berasal dari Eropa.
BACA JUGA:KONI Lampung Pantau Persiapan Baseball-Softball Hadapi PON
Beberapa informasi menyebutkan bahwa olahraga ini berasal dari Prancis, tetapi beberapa lainnya menyebutkan bahwa olahraga ini berasal dari Inggris.
Pada saat itu, industri karet Jepang mengalami penurunan produksi yang parah.
Hal ini menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan bahan baku utama untuk membuat bola dan peralatan olahraga lainnya.
BACA JUGA:1.115 Pesilat Bertarung di Pencak Silat Open Turnamen Lampung Championship 6
Suzuki memodifikasi aturan permainan croquet dan menciptakan permainan baru yang disebut gateball atau geeto booru dalam bahasa Jepang sebagai permainan untuk generasi muda.
Gateball menjadi populer pada akhir tahun 1950-an ketika seorang instruktur pendidikan jasmani memperkenalkan olahraga ini kepada perempuan dan warga senior di Kumamoto, Jepang.
Pada tahun 1962, Asosiasi Gateball Kumamoto didirikan dan merumuskan seperangkat peraturan lokal.
Pola permainan ini kemudian dikenal secara nasional setelah ditampilkan dalam pertemuan kebugaran nasional di Kumamoto pada tahun 1976. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: