Tulang Bawang Mulai Budidaya Lebah Klanceng, Berhasil Panen 5 Kali

Tulang Bawang Mulai Budidaya Lebah Klanceng, Berhasil Panen 5 Kali

Pj Bupati Tulang Bawang Qudrotul Ikhwan melakukan panen perdana lebah klanceng beberapa waktu lalu-Dinas Kominfo Tulang Bawang-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kabupaten Tulang Bawang memulai proyek untuk membudidayakan lebah klanceng

Budidaya lebah klanceng yang memiliki nama ilmiah Apis Flores tersebut mulai dilakukan sejak Tahun 2022 lalu. 

Lebah klanceng atau juga biasa disebut lebah kerdil dibudidayakan dengan pola kerjasama para kelompok tani.

Pada tahap awal pengembangan proyek budidaya lebah klanceng ini, Pemkab Tulang Bawang melalui Dinas Pertanian memberikan bantuan kepada Kelompok Bina Tani. 

BACA JUGA:Paminal Mabes Polri OTT Anggota Polres Lampung Selatan? Ini Kata Kapolres

Dinas Pertanian melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan bantuan berupa 20 kotak sarang lebah untuk dibudidayakan oleh Kelompok Bina Tani di Kecamatan Menggala. 

"Untuk sementara baru satu (kelompok tani) binaan yang kami libatkan dalam percobaan pengembangan ini yakni Kelompok Bina Tani Kecamatan Menggala," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tulang Bawang Nasib Subagio, Kamis 29 Juni 2023.

Sejak dimulai pada Tahun 2022 lalu, proyek budidaya lebah klanceng ini telah berhasil panen sebanyak lima kali. 

Nasib menjelaskan, dalam satu kali panen perkotak lebah bisa menghasilkan setengah hingga satu liter madu.

BACA JUGA:Mutasi Kapolres Terbaru, Terbanyak Dari Polda Sumatera Utara, Ini Daftar Lengkapnya

Tahap panen madu lebah klanceng sendiri terbilang cukup singkat. Para petani pembudidaya hanya butuh waktu satu hingga dua bulan dari masa awal pengembangan.

Pemkab Tulang Bawang memulai proyek budidaya lebah klanceng bukan tanpa sebab, mengingat budidaya lebah ini memiliki banyak sekali manfaat. 

Nasib mengungkapkan, lebah jenis ini lebih mudah dikembangkan jika dibandingkan dengan lebah jenis lainnya. 

Tidak hanya itu, lebah klanceng juga tidak menyengat dan memiliki risiko berbahaya pada para pembudidaya. 

BACA JUGA:Teknokrat Academic Expo 2023 Sukses Digelar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: