Campur Tangan Cukong di Pilkada, Akun YouTube Ini Sebut Gula Jadi Penghubung Pengusaha dan Pemilik Jabatan
Gaung pemilihan kepala daerah di Lampung belum terdengar. Masih menunggu dukungan dari cukong yang memperlancar jalan calon. ILUSTRASI/FOTO FREEPIK --
BACA JUGA: Paminal Mabes Polri OTT Anggota Polres Lampung Selatan? Ini Kata Kapolres
Pada 2014, Ridho Ficarrdo didukung penuh Sugar Group. Ayah Ridho, Muhammad Fauzi Toha, adalah petinggi di Sugar Group.
Sementara, Vice Presiden Sugar Group, Purwanti Lee, selalu mendampingi setiap kampanye mahal melalui gelaran wayang dan konser musik artis ibu kota.
Pada pilgub selanjutnya, SGC berganti haluan dari Ridho Ficardo ke mantan Sekprov Lampung Arinal Djunaidi. Purwanti Lee juga kerap mendampingi Arinal dalam kampanyenya.
Hingga akhirnya pasangan Arinal-Nunik mampu memenangkan Pilgub Lampung 2018.
BACA JUGA: Waduh! Jemaah Haji Asal Metro Lampung Kelaparan, Sejak Pagi Belum Mendapatkan Makanan
Pada 2021, KPK pun memanggil Purwanti Lee dan Wagub Lampung Nunik terkait korupsi mantan Bupati Lampung Tengah Mustafa.
Dalam fakta persidangan, nama petinggi Sugar Group ini disebut terkait mahar politik untuk mendapat dukungan Partai Kebangkitan Bangsa demi mengusung Arinal-Nunik pada Pilgub 2018.
Keterlibatan perusahaan dalam konsolidasi politik di Lampung untuk mempertahankan dan memuluskan ekspansi bisnis.
Di lain sisi, para calon kepala daerah juga membutuhkan modal besar untuk meraih dukungan dan memenangkan konsentrasi.
BACA JUGA: Heboh Kabar Jemaah Haji Asal Metro Kelaparan, Kepala Kemenag Lampung Akhirnya Angkat Bicara
Di Lampung, dukungan dari pabrik gula raksasa menjadi sebuah jaminan mereka yang mendapat dukungan dipastikan dengan mudah meraih kursi kemenangan.
Dalam postingan itu juga disuguhkan beberapa visualisasi mengenai Purwanti Lee yang hadir dalam kampanye cagub yang diduga digukung oleh SGC.
Berbagai komentar tercuat dari netizen. Sedikitnya ada 2.400 komentar hingga narasi berita ini ditulis. Seperti diutarakan akun youtube @risaudisaudi743.
“Negara sedang di jadikan boneka oleh oligarki. Rakyat dipalaki oleh pajak, kemudian pajaknya dikorupsi oleh dinas pajaknya, akhirnya gaji pegawai orang jujur disunat, pegawai guru disunat, cara jitu menghancurkan ekonomi dan usaha mikro macet. Selesai sudah hidup rakyat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: