Geram! Hacker Indonesia Kompak Bobol dan Sebarkan Data Panji Gumilang Juga Al Zaytun

Geram! Hacker Indonesia Kompak Bobol dan Sebarkan Data Panji Gumilang Juga Al Zaytun

Hacker Indonesia bobol Dan sebarkan data AS Panji Gumilang dan Alzaytun.-Ilustrasi pixabay-

BACA JUGA:Bantu Ungkap Kasus Curanmor, Empat Warga dapat Penghargaan dari Polres Tanggamus

“Sudah cukup bukti dan bukan hanya satu dan dua, melainkan banyak bukti kalau pondok pesantren ini sudah layak ditutup, dikarenakan sudah banyak ajaran-ajaran yang menyimpang,” katanya.

Selain itu, hacktivist Indonesia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan tindakan tegas terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun tersebut.

“Dan pemerintah juga jangan diam, jangan tajut untuk bertindak. Jika kalian lemah dan tidak tegas, lantas untuk apa pemerintah ini dibentuk,” tulisnya.

Tak hanya itu, komunitas hacker dari hacktivist Indonesia itu juga melakukan pendalaman terkait Pondok Pesantren (Ponpes) Alaytun yang terkait dengan NII KWIX.

BACA JUGA:Ini Identitas Pria Yang Tewas Tertemper Kereta Api

Hacktivist Indonesia mengakui melakukan melakukan semua itu sebagai pengumpulan barang bukti tentang penyimpangan yang ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun.

Salah satunya, yakni sebuah kontak telepon seorang anggota NII KWIX yang sidebutkan sebagai perekrut anggota NII.

Kontak perekrut anggota NII KWIX itu oleh hacktivist Indonesia disebarkan dengan menyertai nama dan nomor kontak telepon.

Hacktivist Indonesia mengatakan bahwa kontka tersebut melakukan perektutan di tahun 2000-an.

BACA JUGA:Waduh, Ada 153 Sapi Terkena Cacing Hati

Disebutkannya, modus perekrutan dari kader NII KWIX itu dengan cara menyebar sms mencari pendonor darah.

“Kami memiliki banyak bukti tentang NII KW9 Al-Zaytun termasuik kontak ini adalah kader NII yang mencari anggota di tahun 2000 sekian dengan cara spam sms yang bermodus mencari golongan darah,” ucapnya.

Sms itu disebar oleh kader Negara Islam Indonesia Komando Wilayah 9 (NII KWIX) dengan modus untuk membantu seorang mahasiswa yang sedang mengalami kanker otak.

“Jika pemerintah kurang bukti, maka kami akan memberikan banyak bukti dan pengakuan tentang NII KW9 Al-Zaytun,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: