Disnakkeswan Klaim Temuan Pemeriksaan Hewan Kurban Hanya Cacing Pita
Tim Monitoring Kesehatan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro menemukan cacing hati pada dua sapi kurban di Masjid Al Falah, Kelurahan Yosorejo, Metro Timur. Foto dok--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung mengklaim dari hasil pengawasan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023, hanya ditemukan cacing pita (cacing hati).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Lili Mawarti mengatakan, hingga saat ini tidak ada temuan lain selain cacing pita di Metro dari hasil pemantauan hewan kurban.
"Sejauh ini tidak ada temuan lain, temuan di lapangan hanya ada beberapa di tempat pemotongan hewan kurban ada sapi terkena cacing pita," ujar Lili Mawarti di Swissball, Senin 3 Juli 2023.
Untuk proses penanganan cacing pita ini, cukup dengan memotong bagian hati yang terkena cacing pita untuk dimusnakan atau tidak dikonsumsi.
BACA JUGA:Bangga! Bank Mandiri Salurkan Bonus Atlet dan Pelatih ASEAN Para Games 2023
"Hewan kurban yang kena cacing hati kita musnakan, kalau dagingnya masih bisa dikonsumsi," ucapnya.
Menurut Lili Mawarti, penanganan terhadap cacing pita ini, meski terdapat cacing pita di hati sapi, namun dagingnya masih dapat dikonsumsi.
Sebelumnya diberitakan, petugas pengawasan hewan kurban Kota Metro menemukan 153 ekor sapi terjangkit cacing pita. Penemuan tersebut diketahui setelah melalukan pemotongan hewan kurban.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Metro Hery Wiratno melalui Kabid Peternakan Lina Oktira mengatakan, hewan kurban sapi yang terdapat cacing pita didominasi sapi yang berasal dari luar daerah.
BACA JUGA:Sertijab Pejabat Polres Metro, Empat Posisi Berganti, Ini Rinciannya
"Kebanyakan ternaknya itu yang asalnya bukan dari Kota Metro," kata dia, Minggu, 2 Juli 2023.
Ia menuturkan, petugas pengawas hewan kurban juga sudah memeriksa sapi yang terkena cacing pita tersebut.
Pasalnya, organ sapi yang terjangkit cacing pita tidak bisa dikonsumsi oleh manusia karena berbahaya.
"Ya kalau kondisi sudah parah, hatinya itu di apkir atau dibuang. Kalau kira-kira tidak parah, ya masih dikonsumsi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: