Mengungkap Motif Utama Cawe-cawe Petinggi Sugar Group Dalam Pilkada Lampung

Mengungkap Motif Utama Cawe-cawe Petinggi Sugar Group Dalam Pilkada Lampung

Keberadaan cukong dalam pilkada Lampung memengaruhi kemenangan calon yang diusung. ILUSTRASI/FOTO FREEPIK--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Publik dikejutkan adanya informasi cawe-cawe petinggi Sugar Group Companies (SGC) dalam ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) Lampung.

Publik meyakini tentu ada tujuan besar sehingga para cukong (dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pemilik modal atau pemodal) berani mengeluarkan uang sebanyak itu. 

’’Tentu ada kepentingan bisnis di balik dukungan itu,” kata pengamat kebijakan publik Lampung, Dr. Dedy Hermawan, kepada Radar Lampung kemarin.

Menurutnya, sebuah perusahaan besar tentu harus menjaga eksistensinya. 

BACA JUGA: Belasan Perwira Tinggi Polri Ditarik Bahkan Ada yang Tanpa Jabatan, Cek Daftar Nama Lengkapnya

Karenanya sangat wajar jika perusahaan itu membutuhkan dukungan dari seorang kepala daerah.

Seperti diberitakan Radar Lampung sebelumnya, sejumlah petinggi perusahaan besar di Lampung kerap menjadi cukong seorang calon kepala daerah. Seperti calon gubernur, calon bupati, dan calon wali kota.

Adalah disebut-sebut petinggi dan pemilik SGC, Purwati Lee alias Nyonya Lee, secara terang-terangan terlibat aktif dalam aksi dukung-mendukung calon itu.

Pada dua Pemilihan Gubernur Lampung sebelumnya, dukungan yang diberikan itu berhasil mengantarkan M. Ridho Ficardo dan Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung.

BACA JUGA: Masuk Daftar Mutasi, Belasan Perwira Tinggi Polri Ditarik, Tanpa Jabatan

Sumber Radar Lampung menyebutkan, sebenarnya ada tujuan tersembunyi yang lebih besar dari dukungan itu. 

Jadi tidak sekadar menjaga eksistensi perusahaannya.

’’Sebenarnya tanpa perlu cawe-cawe itu, eksistensi perusahaan pasti aman-aman saja. Jadi tentu ada tujuan yang lebih besar,” ujar sumber yang bekerja di salah satu Kementerian Keuangan  kepada Radar Lampung.

Namun sayangnya, sumber ini meminta sementara waktu tujuan itu jangan dulu dipublikasikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: