Candi Borobudur, Pesona Spiritualitas dan Keajaiban Arsitektur di Jantung Jawa Tengah

Candi Borobudur, Pesona Spiritualitas dan Keajaiban Arsitektur di Jantung Jawa Tengah

candi borobudur-pixabay-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Indonesia memiliki kekayaan budaya yang melimpah, salah satunya adalah Candi Borobudur. Terletak di Provinsi Jawa Tengah, candi ini menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia.

Selain sebagai warisan sejarah, Candi Borobudur juga merupakan salah satu keajaiban arsitektur dunia. Dengan keindahan dan pesona spiritualitasnya, Candi Borobudur menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno. Terletak di dataran tinggi, candi ini menghadap ke arah barat dan dibangun dengan menggunakan batu andesit.

BACA JUGA:Farid Junaedi: Selamat Ulang Tahun Radar Lampung Online ke-8

Dengan bentuknya yang megah, Candi Borobudur terdiri dari sembilan tingkat, terdiri dari tiga tingkat teras yang menggambarkan alam semesta, serta enam tingkat stupa yang melambangkan perjalanan menuju pencerahan.

Salah satu daya tarik utama Candi Borobudur adalah reliefnya yang sangat indah dan rinci. Relief-relief tersebut menceritakan kisah kehidupan Buddha dan ajaran-ajaran agama Buddha.

Total terdapat sekitar 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha yang tersebar di seluruh candi. Keindahan dan keunikan relief ini menjadikan Candi Borobudur sebagai salah satu contoh terbaik seni ukir batu pada masa itu.

BACA JUGA:Nur Rakhman Yusuf: Selamat Ulang Tahun Radar Lampung Online ke-8

Selain keindahan arsitektur dan seni ukirnya, Candi Borobudur juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Berdasarkan konsep Buddha Mahayana, candi ini merepresentasikan alam semesta dalam ajaran Buddha.

Pada tingkat teras pertama hingga tiga, dinding candi dihiasi relief-relief yang menggambarkan dunia fenomenal manusia dengan berbagai kehidupan dan penderitaannya.

Kemudian, pada tingkat stupa, terdapat arca-arca Buddha yang menunjukkan perjalanan menuju pencerahan dan kebebasan dari penderitaan dunia.

BACA JUGA:Mengungkap Motif Utama Cawe-cawe Petinggi Sugar Group Dalam Pilkada Lampung

Setiap tahun, pada bulan Waisak, umat Buddha dari seluruh dunia berkumpul di Candi Borobudur untuk merayakan kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (kematian) Sang Buddha Gautama.

Festival Waisak ini diwarnai dengan prosesi cahaya lilin yang mengelilingi candi, serta persembahan bunga dan doa. Pemandangan ini memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi para pengunjung, baik umat Buddha maupun non-Buddha.

Selain kekayaan spiritualnya, Candi Borobudur juga menjadi tujuan wisata karena keindahan alam sekitarnya. Dari puncak candi, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan, terutama saat matahari terbit atau terbenam.

BACA JUGA:Mengungkap Motif Utama Cawe-cawe Petinggi Sugar Group Dalam Pilkada Lampung

Hutan hijau yang mengelilingi candi memberikan kesan sejuk dan damai. Tak heran jika Candi Borobudur menjadi tempat yang

Populer untuk meditasi dan refleksi diri.

Untuk menjaga kelestarian dan menghormati tempat suci ini, pengunjung diharapkan mengikuti aturan dan etika yang berlaku. Salah satunya adalah berpakaian sopan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Pengunjung juga diharapkan tidak merusak atau mengambil apapun dari candi sebagai tanda penghormatan terhadap warisan budaya yang sangat berharga ini.

Candi Borobudur merupakan sebuah warisan sejarah yang luar biasa dan merupakan keajaiban arsitektur yang mempesona. Kombinasi antara keindahan seni, spiritualitas, dan keindahan alam sekitarnya menjadikan candi ini sebagai salah satu tujuan wisata yang tak terlupakan di Indonesia.

BACA JUGA:Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Tanggamus: Selamat Milad Radar Lampung Online ke-8

Bagi siapa pun yang mengunjungi Candi Borobudur, mereka akan merasakan pesona yang tak tergantikan dari tempat ini dan menerima ketenangan serta kebijaksanaan yang diajarkan oleh ajaran Buddha. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: