Kisah Nabi Musa yang Menghadapi Kemarahan Fir’aun

Kisah Nabi Musa yang Menghadapi Kemarahan Fir’aun

Raja Fir'aun yang mencoba berbagai cara untuk menyingkirkan Nabi Musa supaya rakyatnya tidak membelot darinya. ILUSTRASI/FOTO YOUTUBE Kastari Sentra--

BACA JUGA: Aturan Poligami Dalam Rumah Tangga Orang Suku Asmat Papua

“Kaum Musa berkata: “Kami telah ditindas (oleh Fir’aun) sebelum kamu datang kepada kami dan setelah kamu datang. Musa menjawab: “Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi (Nya). Maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu,” (Q.S Al-A’raaf ayat 129).

Melihat banyak rakyatnya yang membelot, Fir’aun semakin gencar mencari cara untuk menyingkirkan anak angkatnya itu.

Raja Fir’aun yang tersulut amarah karena hatinya telah mati dan memilih kafir.

Raja Mesir terkejam pada masanya itu semakin giat mencari cara untuk menyingkirkan Nabi Musa.

BACA JUGA: Asal Usul Penduduk Asli Pulau Kalimantan

Hingga pada suatu hari, Raja Fir’aun mengumpulkan semua pembantu dan keluarganya.

Fir’aun lantas diberitahu tentang asal usul Nabi Musa, kemudian memerintahkan untuk membunuhnya.

Namun demikian, di tengah-tengah mereka rupanya ada seorang yang menyembunyikan keimanannya.

Orang itu bertanya-tanya tentang apakah Fir’aun akan kembali membunuh seorang anak laki-laki.

BACA JUGA: Mengenal Batu Akik Terbaik Asal Kalimantan, Jenis Ini Buruan Kolektor

Seorang yang menyembunyikan keimanannya itu berdoa di dalam hatinya dan menyatakan bahwa Tuhannya adalah Allah.

Kisahnya bahkan diceritakan dalam Al-Qur’an Surat Al Mu’min ayat 28.

“Dan ada seorang laki-laki beriman di antara pengikut Fir’aun yang menyembunyikan keimanannya, ia berkata: “Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: “Tuhanku ialah Allah padahal telah datang kepadamu keterangan-keterangan dari Tuhanmu? Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya; dan jika ia seorang yang benar, niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya akan menimpamu”. Sesungguuhnya Allah tidak akan menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta,” (Q.S Al-Mu’min ayat 28).

Kemudian orang itu pun mengajak penduduk Mesir untuk beriman kepada Allah dan memperingatkan tentang azab-Nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: