Dampak Kemarau, Petani di Lampung Barat Gagal Tanam
Ilustrasi kekeringan lahan. Foto: Pixabay--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Kemarau yang melanda Provinsi Lampung, berdampak pada Petani di Lampung Barat gagal panen.
Fenomena el nino ini, mulai berdampak terhadap keringnya lahan pertanian di Kabupaten Lampung Barat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Lampung Barat, Nata Djudin Amran menjelaskan, areal persawahan yang mulai mengering ini, berdasarkan hasil dari laporan Petugas Lapangan (PL).
"Jadi, laporan dari PL, ada sawah yang tanahnya sudah pecah-pecah, padi yang sudah ditanam sebagian mati atau yang gagal tanam. Bahkan, ada juga petani yang terpaksa menunda tanam karena areal persawahan yang digarap sudah tidak memungkinkan untuk ditanami," ungkap Nata Djudin.
BACA JUGA:Arinal Optimis, Ke Depan Provinsi Lampung Gubernur Lampung Tidak Perlu Impor Kelengkeng
Namun, Nata mengaku masih menunggu laporan lebih lanjut dari petugas di lapangan soal lokasi, luas wilayah hingga petani yang sudah mulai terdampak.
"Secara rinci, lokasinya termasuk luas yang terdampak masih kami lakukan pendataan," ucapnya.
Hanya saja, sambung Nata, untuk wilayah yang selama ini terancam kekeringan pada saat musim kemarau, hampir terjadi di seluruh wilayah lumbung padi, mulai dari Kecamatan Waytenong, Sukau, Lumbokseminung, Suoh, hingga Bandar Negeri Suoh (BNS).
"Apalagi saat musim penghujan beberapa bulan lalu, sempat terjadi banjir yang menyebabkan kerusakan pada sarana pertanian, seperti bendungan dan daluran irigasi yang menyebabkan resiko kekeringan meningkat," ujarnya.
BACA JUGA:HUT RI ke 78, BRI Salurkan Beasiswa untuk 1800 Anak Berprestasi di Desa BRILiaN
Nata menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti terkait laporan adanya areal persawahan yang mulai dilanda kekeringan tersebut.
"Kalau laporan secara rinci sudah kita terima, maka kita akan sampaikan kepada pimpinan, untuk kemudian dibahas bagaimana mencari solusi terkait masalah tersebut," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: