Ironi, Pemukiman Keteguhan Tercemar Limbah Air Lindi yang Meluap dan Mencemari Sumur

Ironi, Pemukiman Keteguhan Tercemar Limbah Air Lindi yang Meluap dan Mencemari Sumur

Lokasi Penampung air Lindi yang sudah kelebihan kapasitas lalu meluap hingga ke pemukiman warga di Keteguhan, TbT, Bandar Lampung, Rabu, 23 Agustus 2023. -Foto Melida Rohlita-

BACA JUGA:Jelang PON 2024, Lampung Pastikan 16 Cabor Lolos Kualifikasi

Sebab keberadaan TPA Bakung saat ini telah menimbulkan cukup banyak dampak dan persoalan terhadap warga sekitar dan lingkungan. 

"Karena sampai dengan hari ini WALHI Lampung melihat belum ada upaya yang serius yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dan penanggulangan permasalahan serta pengelolaan TPA Bakung," ungkapnya.

"Bahkan WALHI Lampung juga telah menyampaikan surat permohonan audensi dengan Wali Kota Bandar Lampung, terkait permasalahan yang timbul di TPA Bakung. Namun sampai dengan hari ini tidak ada tanggapan baik melalui media elektronik maupun secara tertulis," sambungnya.

Tentu, kata dia, hal tersebut menggambarkan permasalahan air lindi TPA Bakung dinilai bukan hal serius oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.

BACA JUGA:Ini Daftar Pemenang Gebyar Undian Chandra dengan Total Satu Miliar, 3 Orang Berhasil Bawa Pulang Mobil

"Menunjukkan posisi Pemerintah Kota Bandar Lampung tidak pro terhadap lingkungan dan masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana yang ditemui di lingkungan gedung DPRD Kota Bandar Lampung mengklaim pihaknya terjun menangani hal tersebut.

"PU sudah turun langsung supaya gak ada rembesan lagi," singkatnya.

Ditambahkan Plt Kepala Dinas PU Iwan Gunawan, pihaknya telah memasang gorong-gorong untuk mengalirkan air ke saluran pembuangan.

BACA JUGA:Tok! Kadarusman Kembali Pimpin MUI Pesisir Barat Periode 2023-2028

"Kalau di lapangan itu sudah kita bangun saluran drainase, untuk mengalirkan air tersebut, sementara ini sudah teratasi supaya bila hujan air bisa mengalir lewat gorong-gorong," ungkapnya.

"Sebenarnya kita sudah punya kolam lindi, tetapi ini tergantung volume sampah, dan menjadi tolak ukur kita mengolah sampah supaya tidak terjadi lagi. Namun pelaksanaanya masih perlu kajian," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: